ECONOMICS

Ada Indonesia! Intip 5 Negara yang Bisa Lolos Resesi

Shifa Nurhaliza Putri 18/10/2022 16:31 WIB

Terdapat 5 negara yang bisa lolos resesi dengan pergerakan ekonomi yang bisa diselamatkan.

Ada Indonesia! Intip 5 Negara yang Bisa Lolos Resesi. (Foto: 5 Negara yang Bisa Lolos Resesi)

IDXChannel – Terdapat 5 negara yang bisa lolos resesi dengan pergerakan ekonomi yang bisa diselamatkan. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat di banyak negara tahun depan. Padahal, ekonomi global diperkirakan hanya tumbuh 2,9 persen. 

Berbagai lembaga seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi dunia akan mengalami resesi tahun depan. Namun, beberapa negara akan lolos dari resesi. Pasalnya, negara-negara tersebut mulai pulih dan tekanan inflasi mulai mereda. Sebagian besar negara yang dikatakan selamat dari resesi ini berada di kawasan ASEAN. 

Dari semua negara yang berisiko mengalami resesi, ada beberapa yang diperkirakan akan lolos atau memasuki resesi ringan. Pertumbuhan yang baik bahkan diharapkan di negara-negara ini. Berikut ini adalah daftar negara yang akan lolos dari resesi:

5 Negara yang Bisa Lolos Resesi

1. Filipina
Dalam perspektif pembangunan Asia 2022. PDB Filipina akan tumbuh sebesar 6%. Pada tahun 2021, ekonomi Filipina akan tumbuh sebesar 5,6%. Menurut direktur negara ADB Filipina Kelly Bird, hampir semua indikator menunjukkan pertumbuhan yang kuat di Filipina pada tahun 2022 dan 2023, kecuali  faktor eksternal dari ketegangan geopolitik yang menghambat pertumbuhan secara global. 
 
ADB (Bank Pembangunan Asia) memperkirakan bahwa inflasi akan meningkat menjadi 4,2% pada tahun 2022 karena kenaikan tajam harga minyak dan komoditas. Namun, inflasi diperkirakan akan melambat menjadi 3,5% pada 2023. Pemulihan Filipina termasuk pemulihan mobilitas masyarakat dan penurunan kasus Covid-19.

2. Malaysia
Menurut Ketua Bursa Malaysia Tan Sri Abdul Wahid Umar, Malaysia diperkirakan akan keluar dari bayang-bayang resesi. Di Malaysia, sektor pertanian dan pertambangan menyumbang 14% dari PDB (Produk Domestik Bruto), sektor jasa menyumbang 57%, dan sektor manufaktur menyumbang 24,3%. 

Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap stabilitas Malaysia adalah kekuatan dan stabilitas sistem keuangannya. Tan Sri Abdul Wahid Umar mengatakan bank-bank Malaysia dikapitalisasi dan dikelola dengan baik, diatur dan diawasi oleh Bank Negara Malaysia.

Sistem keuangan Malaysia memiliki pasar kredit dan ekuitas yang berkembang dengan baik. Pada Juni 2022, pasar modal utang menyumbang RM1,8 triliun, pasar  ekuitas menyumbang RM1,7 triliun. Malaysia juga merupakan rumah bagi pasar modal Islam dunia senilai RM2,2 triliun, yang menyumbang hampir dua pertiga dari total pasar modal.

3. Vietnam
ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 6,7%. Jelas bahwa ekonomi Vietnam berjalan sangat baik di tengah ketidakpastian resesi global. Pertumbuhan PDB Vietnam kemungkinan akan menjadi yang tertinggi di antara ekonomi Asia pada tahun 2023, meskipun ada risiko dan resesi yang berkelanjutan, kata pejabat IMF Painchaud.

4. Kamboja
Pertumbuhan ekonomi Kamboja diperkirakan akan meningkat dari 6,5% menjadi 6,2% pada tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi  Kamboja diperkirakan akan berada pada tingkat yang sangat tinggi. Beberapa faktor ini memiliki produksi yang kuat. Mulai dari pembuatan sepatu hingga pakaian.

5. Indonesia
Presiden Joko Widodo mengatakan perekonomian Indonesia mampu tumbuh kuat di tengah risiko global yang masih membayangi. Pada kuartal pertama dan kedua, berhasil tumbuh lebih dari 5%, yaitu. 5,01% hingga 5,4%. Pada kuartal III, pertumbuhannya diperkirakan akan lebih tinggi lagi, melampaui perkembangan positif semester I tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan Indonesia relatif aman karena suku bunga naik meskipun ada risiko resesi global pada 2023. Peluang Indonesia mengalami resesi sangat kecil. Hal ini tercermin dari berbagai indikator antara lain pertumbuhan ekonomi, kinerja ekspor yang masih kuat, dan tekanan inflasi yang lebih rendah dibandingkan negara lain. (SNP)

SHARE