Ada Penimbunan Oksigen dan Obat Covid-19, Muhadjir: Jangan Manfaatkan Orang Susah
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyinggung aksi penimbunan yang dilakukan oknum pengusaha.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyinggung aksi penimbunan yang dilakukan oknum pengusaha. Apalagi, tindakan itu dilakukan ketika semua orang tengah menghadapi kesulitan di tengah pandemi Covid-19.
"Janganlah memanfaatkan orang yang sedang susah, ini Indonesia yang sedang susah," pesan Muhadjir saat melakukan kunjungan kerja di Surabaya, Jawa Timur bersama Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil (Jatim) Emil Elestianto Dardak, Rabu (14/7/2021).
Kunjungan pertama, keduanya langsung melihat secara dekat gudang penyimpanan obat milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Di sana, ketersediaan obat-obatan relatif baik dan terbatas.
"Sudah kita sampaikan dalam kaitan dengan upaya menjaga ketersediaan oksigen obat dan lain sebagainya yang akan beliau koordinasikan dengan kementerian yang ada di bawah koordinasi beliau," kata Emil.
Kepada Menko PMK Muhadjir Effendy, Emil menyampaikan soal kondisi ketersediaan dan suplai obat dan oksigen yang ada di Jatim.
"Dan didapatkan informasi bahwa penggunaan obat hanya pada kondisi yang sangat khusus. Kami tadi menghubungi Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Jatim karena keterbatasan ini bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia," terang Emil.
Kunjungan kedua, rombongan melanjutkan ke tempat produksi dan gudang obat milik PT. Interbat. Perusahan farmasi yang berlokasi di Sidoarjo itu salah satunya memproduksi obat azitromisin dan vitamin D. Keduanya pun memastikan kalau produksi obat tersebut berjalan baik dan lancar.
"Interbat ini juga memproduksi azitromisin, azitromisin antibiotik untuk infeksi sekunder yang biasanya terjadi bersamaan dengan COVID-19. Nah ini kemudian dipastikan bahwa produksinya berjalan dengan lancar, tinggal bagaimana supply-nya," jelas Emil.
Titik selanjutnya, meninjau UPT. Instalasi Farmasi milik Dinkes Gresik. Kunjungan dilanjutkan ke produksi CO2 cair dan Dry Ice milik PT. Petrokimia Gresik. Di perusahaan pelat merah itu, keduanya melihat ada rekonfigurasi alat lama untuk memproduksi oksigen 23 ton per hari.
Selanjutnya, rombongan menuju ke Stadion Gelora Joko Samudro (GJOS) Gresik yang digunakan sebagai tempat isolasi pasien positif COVID-19 bergejala ringan dan berstatus orang tanpa gejala (OTG). Kemudian, rombongan juga berkunjung ke PT Samator yang berlokasi di Bambe, Driyorejo, Gresik.
Dalam kesempatan ini, Menko PMK RI Muhadjir Effendy berpesan agar masyarakat tidak melakukan penimbunan, baik itu obat ataupun tabung oksigen. Untuk itu, dirinya meminta, agar masyarakat yang memiliki tabung oksigen dan tidak dipergunakan lagi bisa segera disalurkan untuk membantu warga yang sedang membutuhkan.
Sementara terkait armada angkut untuk tabung oksigen, Emil juga menyampaikan hal yang sama. Menurut Emil, rencana tersebut tengah dikerjakan sesuai arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Truk kami yang atas arahan Ibu Gubernur tinjau kemarin sudah bergeser ke sini, karena truk-truk itu besar sekali di sini. Itu akan dibantu untuk dipindahkan ke truk yang lebih kecil atau Armada yang lebih kecil untuk bisa didistribusikan sesuai dengan kesepakatan dari Satgas Oksigen Jatim," terangnya.
Emil pun berharap, agar kondisi COVID-19 di Jatim semakin membaik. Artinya terjadi penurunan yang cukup signifikan. Pasalnya, ketika terjadi peningkatan yang eksponensial, maka akan terjadi keterbatasan, baik itu sarana maupun prasarana perawatan.
"Kita harap, kita bisa terus menekan angka COVID-19 hingga turun, memang yang bergejala semakin banyak dan ada keterbatasan yang tidak bisa dihindari," tuturnya. (TYO)