ADB Desak Negara Asia Segera Hentikan Penggunaan Batu Bara
Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam laporan terbarunya mendesak negara-negara di kawasan memotong subsidi bahan bakar fosil
IDXChannel - Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam laporan terbarunya mendesak negara-negara di kawasan memotong subsidi bahan bakar fosil dan mendorong transisi energi bersih.
Dilansir dari AP pada Kamis (27/4/2023), laporan ADB menyatakan bahwa pengembangan energi bersih diperlukan untuk menghindari bencana perubahan iklim yang dapat membahayakan pembangunan ekonomi di Asia.
“Langkah ambisius terkait perubahan iklim melalui kebijakan yang dirancang dengan baik dapat memberikan hasil yang besar,” kata David Raitzer, ekonom ADB yang ikut menulis laporan tersebut.
Beberapa negara di Asia berencana membangun pembangkit listrik tenaga batu bara baru. Sekitar 94 persen dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang sedang dibangun atau direncanakan berlokasi di Asia.
Menurut laporan ADB, enam dari 10 negara yang paling terkena dampak cuaca ekstrem dalam dua dekade ke belakang berada di Asia. Kerugian dan kerusakan harta benda diperkirakan mencapai USD1,5 triliun, termasuk banjir besar di Pakistan yang berdampak pada 33 juta orang tahun lalu.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa 346.000 nyawa bisa terselamatkan setiap tahun jika negara-negara berkembang di Asia beralih ke energi bersih. Transisi energi juga dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang besar.
Tetapi investasi untuk sektor energi bersih masih kurang di Asia. Negara-negara berkembang di Asia menghabiskan USD116 miliar pada 2021 untuk mensubsidi bahan bakar fosil — jauh lebih banyak daripada subsidi untuk energi terbarukan.
“Untuk mengurangi emisi secara efisien, subsidi untuk bahan bakar fosil yang ada sekarang harus dihilangkan dan tidak boleh ada batu bara baru,” kata Raitzer. (WHY)