Airlangga Pamer Stabilitas Ekonomi RI di Washington DC
Airlangga Hartarto memamerkan laju pertumbuhan dan pemulihan ekonomi Indonesia dalam The CSIS ASEAN Leadership Forum di Washington D.C.
IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memamerkan laju pertumbuhan dan pemulihan ekonomi Indonesia dalam The CSIS ASEAN Leadership Forum di Washington D.C.
Ia menyebut, pertumbuhan PDB Indonesia sebesar lebih 5% saat ini telah melampaui pertumbuhan PDB Indonesia prapandemi.
“Perekonomian Indonesia saat ini telah berjalan dengan sangat baik, dan dengan recovery ekonomi dari pandemi yang terus berlanjut dengan kecepatan tinggi," ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (25/10/2022).
Dalam rilis laporan World Economic Outlook terbaru pada bulan Oktober 2022, International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia sebesar 5,3% dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi global kembali turun menjadi 3,2%.
Ia menambahkan, Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN tahun dengan mendorong kerja sama regional dengan mitra Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Perjanjian perdagangan serupa dinilai akan semakin memikat, mengingat rantai-pasok global dapat mendukung ketahanan ekonomi negara-negara dunia dalam menghadapi berbagai krisis di masa depan.
"Indonesia berharap fasilitasi perdagangan yang lebih luas dapat mengurangi tarif bea masuk sekitar 92% barang dan jasa," ungkap dia.
Dalam kesempatan tersebut,Airlangga juga menjelaskan upaya Indonesia dalam menghadapi masa pandemi yakni melakukan pendekatan kebijakan yang fleksibel serta merespons kebijakan kesehatan dan ekonomi secara bersamaan.
Termasuk menjaga momentum pertumbuhan adalah kunci keberhasilan strategi kebijakan untuk mengatasi pandemi. Di bawah Komite PC-PEN, Indonesia menerapkan kebijakan “Gas dan Rem” untuk menyeimbangkan aspek kesehatan (kehidupan) dan aspek ekonomi (penghidupan).
“Saya percaya bahwa pada masa-masa perlambatan ekonomi adalah kesempatan bagi negara-negara seperti Indonesia untuk melakukan reformasi struktural. Reformasi yang mungkin bisa membutuhkan waktu 70 tahun untuk menyelesaikannya, namun Indonesia bisa melakukannya selama pandemi Covid-19 sehingga ketika pandemi hampir berakhir, kami mulai melakukan restrukturisasi dan reformasi ekonomi,” jelas Airlangga.
Terkait dengan kerjasama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), Airlangga menekankan bahwa Indonesia optimis terhadap deliverables dari IPEF dan mempunyai komitmen kuat terhadap semua pilar IPEF. Hal tersebut penting karena anggota-anggota IPEF HM.4.6/601/SET.M.EKON.3/10/2022 memiliki latar kondisi ekonomi yang berbeda.
“Indonesia berharap IPEF dapat memiliki komitmen serta konsensus di antara negara-negara yang terlibat, dan kami berharap dalam satu tahun Indonesia dan negara-negara lain dapat mencapai kesepakatan dalam semua pilar pembahasan tersebut,” imbuhnya.
Adapun pada sesi awal dibuka oleh John J. Hamre, Presiden dan CEO CSIS dengan Gregory B. Poling, Director CSIS untuk Kawasan Asia Tenggara sebagai moderator. Dalam pembukaannya, Presiden CSIS menegaskan, “Komunitas global perlu melihat peran Airlangga Hartarto dalam posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, dalam menstabilkan perekonomian Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 dan krisis multidimensi global akhirakhir ini," terang dia.
(DES)