Airlangga Sebut Pemerintah Terus Berbenah Demi Dorong Ekonomi
Pemerintah tetap fokus mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
IDXChannel - Pemerintah tetap fokus mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Indonesia terus berbenah agar tidak tertinggal dengan negara-negara lain.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia tidak boleh terus-terusan mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA). Oleh karena itu, pemerintah menciptakan nilai tambah lewat hilirisasi.
"Pasca tarif Trump, negara lain itu juga sedang berbenah. Contohnya Vietnam yang sedang melakukan deregulasi. Jumlah pemda dipotong itu jadi bagian dari deregulasi sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Airlangga lewat keterangan tertulis, Jumat (22/8/2025).
Pernyataan itu disampaikan Airlangga saat peluncuran media SUAR kepada publik pada Kamis (21/08/2025) malam di Jakarta. Acara bertajuk "Menyalakan SUAR" tersebut dilaksanakan ditandai penyalaan suar secara simbolis oleh Editor in Chief SUAR, Sutta Dharmasaputra bersama Airlangga, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, dan Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, pertumbuhan ekonomi kuartal II–2025 tumbuh 5,12 persen secara tahunan. Airlangga mengatakan, hal ini didukung oleh lonjakan konsumsi masyarakat selama periode Lebaran serta pertumbuhan investasi. Ini lebih tinggi ketimbang perkiraan sebelumnya yang di bawah 5 persen.
Sementara itu, Ketua Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, tantangan dunia usaha saat ini sangat besar di tengah ketidakpastian ekonomi global.
"Ekonomi tidak hanya digerakkan oleh angka tapi juga dengan optimisme, pengusaha harus bisa membaca papan percaturan dunia," kata Shinta saat memberikan sambutan.
Selain hilirisasi, pasar juga dituntut melihat kesempatan pasar baru atau diversifikasi seperti pasar Afrika atau Amerika Latin. Dia mengatakan, pelaku usaha berkomitmen terus menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Namun kepercayaan adalah yang utama, terutama kepastian untuk berusaha," kata Shinta.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo menambahkan, Indonesia bisa mencontoh Singapura dalam mengelola ekonomi. Dia menilai, Singapura menjadi keajaiban di dalam memajukan perekonomian karena berhasil menyatukan pengusaha, pemerintah dan masyarakat madani menjadi trah.
"Kunci memajukan ekonomi tidak bisa hanya mengandalkan resources saja tapi juga sumber daya manusianya," kata dia.
Acara ini dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Bursah Zarnubi, ekonom senior Hendri Saparini, dan pemikir kebangsaan Yudi Latif.
Sejumlah pengusaha terkemuka yang hadir di antaranya adalah Budiarto Abadi, Aliuyanto, Vidjongtyus dan lainnya. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, serta tokoh pengusaha muda Didit Hediprasetyo Prabowo turut mengirimkan ucapan selamat melalui video yang diputarkan saat acara.
Dipimpin oleh Sutta Dharmasaputra, jurnalis senior yang telah lama dikenal karena integritas dan rekam jejaknya di dunia pers, SUAR mengusung visi yang berbeda dari kebanyakan media arus utama.
“Ketika banyak suara perlahan menghilang, SUAR justru ingin menjadi tempat bagi suara-suara yang perlu didengar, terutama dari kalangan pelaku usaha, komunitas, dan pemikir independen,” ujar Sutta.
Di tengah derasnya arus informasi dan meningkatnya ancaman misinformasi global, sebuah inisiatif media baru lahir untuk menjawab tantangan tersebut. Mengusung nama SUAR, media ini hadir dengan visi menyinari jalan para pelaku usaha melalui informasi yang relevan, mendalam, dan berorientasi pada solusi.
“Kami menyuguhkan cara, strategi, dan inspirasi nyata yang bisa diterapkan oleh pelaku usaha dari berbagai level, mulai dari UMKM hingga perusahaan yang telah mapan,” ujar Sutta.
(Rahmat Fiansyah)