Airlangga Sebut Prospek Ekonomi 2026 Meningkat, RI Bisa Jadi Bright Spot di Pasar Global
ASEAN, khususnya Indonesia, disebut sebagai bright spot dalam pasar global.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF menilai prospek perekonomian global di 2026 lebih optimistis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
ASEAN, khususnya Indonesia, disebut sebagai bright spot dalam pasar global, terlebih karena Indonesia memimpin ASEAN yang saat ini menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di tingkat regional.
"Sehingga, pertumbuhan ekonomi global ke depan banyak bergantung pada dinamika di kawasan Indo-Pasifik, di mana China sebagai ekonomi besar di kawasan, bersama ASEAN, Jepang, dan Korea, diharapkan menjadi penggerak utama perekonomian dunia," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Airlangga menjelaskan Indonesia telah berhasil melalui serangkaian tekanan di 2025. Dimulai dengan kondisi geopolitik di awal tahun yang penuh ketidakpastian, kemudian penerapan tarif tinggi oleh Presiden AS Donald Trump yang berhasil dinegosiasikan Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.
"Maka kami melihat pertumbuhan 2026 itu potensi upside risk lebih tinggi daripada downside risk. Indonesia melihat bahwa baseline daripada pertumbuhan 5,4 dari APBN. Sehingga tentu there is not much bad news will coming up in the next few years," ucap dia.
Airlangga merinci pada Triwulan III-2025, perekonomian nasional tumbuh sebesar 5,04 persen (year on year/yoy). PMI Manufaktur ekspansif di level 53,3 pada November 2025.
IHSG mencapai 8.640, menjadi prospek untuk pengembangan sektor riil. Inflasi November 2025 sebesar 2,72 persen (yoy).
Pertumbuhan Kredit Oktober 2025 sebesar 7,36 persen (yoy). Keyakinan konsumen meningkat signifikan, dimana IKK 121,2 pada Oktober 2025.
Belanja masyarakat juga terus menguat, di mana Mandiri Spending Index Mid sebesar 312,8 pada November 2025.
Ke depan, kata Airlangga, pemerintah berkomitmen menghadirkan iklim usaha yang semakin kondusif melalui penyederhanaan regulasi, pemberian insentif yang tepat sasaran, serta kepastian kebijakan jangka panjang.
"Dengan dukungan tersebut, kapabilitas, inovasi, dan investasi dari sektor swasta diharapkan mampu menjadi motor utama yang membawa pembangunan nasional ke level yang lebih maju dan kompetitif," kata dia.
(NIA DEVIYANA)