Airlangga Wanti-Wanti Inflasi 23 Provinsi Masih di Atas 5 Persen
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut 23 provinsi masih mencatatkan inflasi di atas angka inflasi nasional.
IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus memerhatikan kondisi inflasi di Indonesia. Sebab, hal ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.
Jika dilihat, inflasi Indonesia secara year-to-date (ytd) dan year-on-year(yoy) berada di posisi 5,51%, lebih rendah dari perkiraan awal yang berkisar di 6% yoy.
"Angka ini lebih baik dari beberapa negara dan beberapa negara yang ekstrem (inflasinya), misal Argentina 94%, Turki 64%, Rusia 11,9%, Italia 11,6%," ungkap Airlangga dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Sentul, Selasa (17/1/2023).
"Bahkan kita sebetulnya lebih baik dari Singapura yang inflasinya mencapai 6,7% dan Amerika Serikat 6,5%," sambungnya.
Airlangga menuturkan, hal ini berkat kerja sama dengan seluruh gubernur, bupati, dan wali kota, serta koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Dalam Negeri yang dinilai luar biasa pada tahun lalu. Realisasi inflasi ini berdampak positif pada prospek inflasi 2023 di kisaran 3±1 yoy.
Namun, Airlangga mencatat, masih ada 23 provinsi dengan level inflasi di atas angka inflasi nasional.
"Nah ini yang menjadi catatan, misal Sumatera Barat inflasinya 7,43%, Sulawesi Tenggara 7,39%, Kalimantan Selatan 6,99%, dan Riau 6,81%," jelas Airlangga.
Oleh karena itu, dia meminta, agar para gubernur dari 23 provinsi ini memerhatikan kontributor inflasi, seperti di Desember 2022, kontribusi harga beras sebesar 0,07% adalah salah satu yang tertinggi, sehingga tentu berbagai kerja sama perlu dilakukan.
"Beberapa kota dengan inflasi tertinggi antara lain Kotabaru 8,65%, Bau-Bau 8,35%, Tanjung Selor 7,98%, dan Bukit Tinggi 7,76%. Jadi ini terhadap kota-kota dengan inflasi tertinggi, diharapkan di 2023 ini bisa lebih baik," pungkas Airlangga.
(FAY)