ECONOMICS

Ajak Pengusaha Posisikan Diri Sebagai Buruh, Anies Sebut Kenaikan UMP 0,8 Persen Tak Wajar

Muhammad Refi Sandi/MPI 04/01/2022 20:08 WIB

Anies Baswedan secara tegas mengajak para pengusaha 'mencopot seragamnya' sebagai pengusaha dan memposisikan diri mereka sebagai buruh.

Ajak Pengusaha Posisikan Diri Sebagai Buruh, Anies Sebut Kenaikan UMP 0,8 Persen Tak Wajar

IDXChannel - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara tegas mengajak para pengusaha 'mencopot seragamnya' sebagai pengusaha dan memposisikan diri mereka sebagai buruh. Hal itu supaya mereka memahami tujuan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 tersebut dari sudut pandang pekerja.

“Sekarang Bapak/Ibu copot baju kita, pakai akal sehat. Kira-kira kalau kita dalam posisi itu normal tidak Bapak/Ibu di Jakarta kenaikan (UMP) 0,8 persen? kalau kenaikan 0,8 persen sudah pasti problem akan muncul,” kata Anies dalam video yang diterima MNC Portal Indonesia dikutip, Selasa (4/1/2022).

Anies menceritakan selama pandemi Covid-19 melanda Pemprov DKI Jakarta terus berupaya agar kondisi sosial di Jakarta dapat berjalan normal. Namun, ia berfikir jika UMP naik sesuai PP Nomor 36 tahun 2021 akan menimbulkan masalah baru.

"Kita 1,5 tahun ini mencoba menyelamatkan stabilitas sosial di Jakarta. Tadi saya ceritakan tuh supaya Jakarta anteng, tenang, semua orang cukup, lah kok sekarang kenaikan UMPnya di bawah inflasi? it doesn't make sense. Jadi kami sampaikan ini problemnya adalah formula baru telah mengganggu stabilitas yang ada di Jakarta," ujarnya.

Sebelumnya, Anies mengaku terkejut ketika UMP hanya naik 0,8 persen sehingga muncul revisi menjadi 5,1 persen. Ia mengatakan semuanya berawal dari buruh untuk menjadi seorang pengusaha.

"Munculnya revisi karena diawal terus terang terkejut. Rumus barunya kok jadi seperti ini. Kalau saya ajak bapak ibu sekalian sebagai anak bangsa merasakan kira-kira muncul rasa ketidakadilan tidak? Pasti muncul," ucapnya.

"Saya itu sering merasa sudahlah kita jangan sering pakai divisi deviding pengusaha buruh dulunya kita sama kok. Kita diruangan ini dulunya buruh kok dulunya mulai dari bawah kok. Cuma kalau kita sudah diatas lupa sama yang dibawah. Betul itu dan saya pun sering alami," tutupnya.

(NDA)

SHARE