Akui Kualitas SDM RI Masih Tertinggal, Airlangga: Kita Terlalu Menutup Diri
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara maju.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara maju. Penyebabnya, kata dia, karena Indonesia masih tertutup diri untuk mengadopsi pendidikan internasional.
Airlangga membandingkan Indonesia dengan Korea Selatan yang ketersediaan bahan baku sumber daya alam masih jauh lebih sedikit, namun mampu mengolah SDA-nya di dalam negeri.
"SDM kita dalam tanda petik memang perguruan tinggi kita lebih tertinggal dari mereka (Korea), tetapi kita terlalu menutup diri, kita tidak ingin perguruan tinggi asing ada di Indonesia," kata Menko Airlangga dalam acara Sewindu PSN di Jakarta, Senin (8/5/2023).
Menurutnya, saat ini pemerintah baru mulai membuka diri untuk mengadopsi pendidikan dari luar. Beberapa perguruan tinggi dari luar baru mulai masuk ke Indonesia dengan jumlah yang masih sedikit apabila hendak mendorong kualitas SDM di Indonesia.
"Kita baru membuka perguruan tinggi luar negeri untuk membuka pendidikan di Indonesia, salah satunya Monash University sudah dibangun, kita juga mendorong diadakannya vokasi dan politeknik," sambungnya.
Sehingga, masuknya perguruan tinggi negeri ini diharapkan bisa mendorong perkembangan SDM di Indonesia. Hal itu juga sebagai upaya pemerintah dalam mencapai bonus demografi Indonesia yang diperkirakan bakal terjadi pada 2030 mendatang.
Dengan penambahan populasi sekitar 30 juta penduduk, maka kebutuhan akan tenaga kerja makin bertambah. Di satu sisi, disrupsi teknologi yang sedang berjalan saat ini juga akan membawa budaya kerja baru yang sarat akan teknologi. Penguatan SDM yang terampil menggunakan teknologi itulah yang sebagian upaya untuk memanfaatkan bonus demografi, bukan malah menjadi bencana demografi.
"Karena untuk mengejar bonus demografi kita cuma punya time frame 13 tahun ke depan, untuk mendongkrak SDM kita cari program 3-1 tahun supaya mereka bisa langsung bekerja," kata Airlangga.
"Contoh kita saat ini memperbolehkan Apple academy, sebelumnya pendidikan harus yayasan, kita tahu bahwa yayasan, tidak semua paham tentang yayasan. Akhirnya begitu Dibuka perguruan tinggi, Monash University bisa dibangun," pungkasnya.
Sekadar informasi, Apple Developer Academy adalah sebuah akademi yang didirikan dengan tujuan untuk mempelajari pembuatan dan pengembangan software yang telah dibuat oleh Apple sehingga para lulusan dari akademi ini dapat menjadi profesional developer. Saat ini, hanya terdapat tiga negara saja yang diberikan kehormatan oleh Apple untuk dibangun akademi mereka, yaitu Brazil, Indonesia, dan Italia.
(YNA)