Akuisis Blok Migas di Luar Negeri Lebih Murah Dibanding di RI
PT Pertamina (Persero) saat ini cukup agresif mengakuisis blok minyak dan gas bumi di luar negeri.
IDXChannel - PT Pertamina (Persero) saat ini cukup agresif mengakuisis blok minyak dan gas bumi di luar negeri. Pasalnya saat ini, investasi blok migas jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia sendiri.
Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Eksekutif Energi Watch, Mamit Setiawan. Menurutnya, strategi akuisisi lapangan migas di luar negeri dinilai bisa membantu Pertamina mengejar produksi migas yang telah ditetapkan. Di sisi lain, biaya eksplorasi di luar negeri lebih murah dibandingkan di dalam negeri karena lebih banyak di darat.
"Eksplorasi di luar negeri sedikit lebih murah dibanding di Indonesia. Saat ini kondisi lapangan kita sudah cukup tua dan biasanya tingkat kesulitan dalam melakukan pengeboran lebih sulit karena kita akan terus mencari titik baru untuk menambah kedalaman dengan melihat potensi yang ada di area tersebut," kata Mamit dalam Market Review IDX Channel, Kamis (5/8/2021).
Namun kata Mamit, rencana Pertamina untuk mengakuisisi blok migas di luar negeri cukup baik dalam rangka untuk menjaga ketahanan energi nasional. Hanya saja, rencana akuisisi ini perlu kehati-hatian agar tidak merugikan Pertamina.
"Saya melihatnya perlu kehati-hatian Pertamina dalam melakukan rencana akuisisi blok migas di luar negeri. Jangan sampai justru akuisisi ini hanya menguntungkan beberapa pihak sehingga merugikan Pertamina sendiri," ujarnya.
Mamit menuturkan, Pertamina sudah cukup banyak membeli blok-blok migas di luar negeri yang ternyata produksi yang dihasilkan tidak terlalu signifikan. Bahkan pada saat Pertamina mengakuisisi perusahaan migas berbasis di Perancis, Maurel et Prom (M&P) di mana saat ini Pertamina sudah menguasai sahamnya kurang lebih 72%, kenyataannya sejauh ini produksi yang diharapkan tidak sesuai dengan rencana awal.
"Ini menyebabkan investasi yang dilakukan Pertamina berpotensi mengalami kerugian ke depannya kalau memang tidak ada peningkatan," ungkapnya.
Menurut dia, subholding upstream Pertamina melalui Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP perlu melakukan kajian mendalam lagi dalam mengakuisisi blok migas di luar negeri terkait data dan potensi produksi yang dihasilkan.
"Kita harus benar-benar tahu potensinya dan tidak merugikan negara. Walaupun investasi di hulu migas itu penuh dengan risiko, alangkah lebih baik kita sudah melakukan mitigasi dari sekarang untuk meminimalisir risiko-risiko ke depannya," jelasnya. (RAMA)