Aliran Sungai Menyusut, Harga Gas Alam Melonjak di Tengah Kenaikan Permintaan Pasar
Namun harga gas alam justru naik di tengah permintaan pasar yang terus meningkat, hingga menyebabkan krisis pasokan.
IDXChannel - Saat ini, Eropa tengah mempersiapkan diri untuk memasuki musim dingin dengan mengumpulkan cadangan gas.
Namun harga gas alam justru naik di tengah permintaan pasar yang terus meningkat, hingga menyebabkan krisis pasokan.
Kondisi semakin dipersulit dengan musim panas yang menyurutkan air sungai di Eropa sebagai jalur pengangkutan bahan bakar. Sehingga upaya pemerintah untuk menyimpan cadangan gas di musim dingin semakin terhambat. Sementara tolak ukur berjangka meningkat sebanyak 2,5% di hari Senin.
Dilansir dari Bloomberg Senin (15/8/2022) tingkat persediaan dikatakan masih mendekati tingkat rata-rata karena terbantu dengan impor gas alam cair yang lebih tinggi, sehingga kenaikan harga tetap terkendali.
Salah satu sungai terpenting di Jerman yakni Sungai Rhine menyusut 30 sentimeter pada hari Senin. Padahal Sungai Rhine merupakan jalur transportasi bahan bakar dan barang industri lainnya.
Lonjakan permintaan semakin memperkeruh kondisi pasar ditambah dengan adanya pemotongan pasokan dari Moskow, Rusia. Pengiriman gas melalui pipa Nord Stream 1 masih sekitar 20% dari kapasitas.
Seperti yang diketahui, Jerman merupakan salah satu negara Eropa yang bergantung pada negara Rusia, dalam yang mengimpor cadangan gasnya. Rusia juga sempat beberapa kali mengurangi pasokan gasnya ke Jerman. Pengiriman gas melalui pipa Nord Stream 1 masih sekitar 20% dari kapasitas.
Dikutip dari Vox.com pada 21 Juli 2022, perusahaan gas milik Rusia yakni Gazprom memangkas pasokan gas yang dikirim melalui Nord Stream 1 sebesar 60 persen. Pemotongan pasokan telah menghantam Eropa serta meningkatkan inflasi ke level tertinggi, diikuti pula dengan ancaman resesi bagi perekonomian. Persaingan kargo LNG ikut memanas karena Asia meningkatkan pembelian untuk menyiapkan persediaan musim dingin mendatang.
Sementara itu, kontrak berjangka Belanda sebagai patokan Eropa, melambung ke level tertinggi pada Senin ini, berada di posisi 211,35 euro per megawatt pukul 10:37 pagi di Amsterdam. Sedangkan kontrak berjangka Inggris melonjak 2,3% pada hari Senin.
“Sentimen terhadap kenaikan harga gas ini akan menetap karena aliran rendah dari Rusia dan kemungkinan aliran gas dari Nord Stream 1 tak akan kembali normal dalam waktu dekat,” kata seorang analis di perusahaan Energi Danmark dikutip dari Bloomberg, Senin (15/8/2022).
Penulis: Ribka C magang idxchannel.com
(SAN)