Ampun! Harga Cabai Makin Pedas, Sambal Warteg Dipatok Rp3.000
Salah satu pengusaha warteg di bilangan kota Bekasi, Suci (27) mengaku prihatin dengan harga cabe rawit merah yang naik tidak karuan.
IDXChannel - Belakangan ini, tak hanya harga telor yang naik daun. Meroketnya harga cabe rawit merah yang tembus Rp 100.000/kg mengakibatkan pedagang Warteg mencari jalan lain agar tetap memperoleh keuntungan.
Cara tersebut yakni dengan memberikan harga pada sambal yang sebelumnya gratis kepada pembeli.
Salah satu pengusaha warteg di bilangan kota Bekasi, Suci (27) mengaku prihatin dengan harga cabe rawit merah yang naik tidak karuan. Alhasil mau tidak mau ia menyiasatiny a dengan memberikan harga pada sambal jika pembeli ada yang meminta tambah.
"Cabe rawit merah mahal banget di pasar. Biasanya kalau pembeli makan di sini minta tambah sambal, saya kasih gratis. Tapi sekarang cabe mahal, jadinya saya jual sambalnya. Dua sendok Rp 3.000," ujar Suci saat ditemui MNC Porta Indonesia, Selasa, (28/12/2021).
Ia menuturkan, meskipun sambal diberi harga, pembeli memaklumi karena mereka juga mengerti kondisi pasar yang menjual bahan pangan terutama cabe rawit yang cenderung tinggi.
"Pembeli nggak ada yang komplain sih. Paling cuma tanya aja kenapa bayar, tapi mereka ngerti, jadi nggak masalah," terangnya.
Di samping harga cabe yang melambung, harga bahan pokok lainnya juga turut mengiringi. Seperti telur, ayam, serta sayur mayur. Dengan naiknya harga pada komoditas tersebut, Suci berujar bahwa mengurangi porsi di setiap piring pembeli menjadi salah satu caranya agar tetap memperoleh keuntungan.
Pasalnya, di warteg miliknya, dia tidak menaikkan harga makanan, hal itu supaya pembeli tetap setia datang makan ke tempatnya.
"Kalau harga saya nggak naikin. Paling potongan sayur atau lauk saja yang saya kurangi, atau dibikin lebih kecil," terangnya.
Suci pun berharap, pada 2022 mendatang, harga bahan pangan sudah kembali ke harga normal alias tidak melambung seperti sekarang. "Semoga tahun depan turun semua," tandasnya.
(SANDY)