ECONOMICS

Amran Bentuk Tim Pengawal Stabilitas Harga Beras di Setiap Kabupaten

Tangguh Yudha 04/11/2025 10:55 WIB

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membentuk tim pengawal harga beras. Pembentukan tim dilakukan di setiap kabupaten.

Amran Bentuk Tim Pengawal Stabilitas Harga Beras di Setiap Kabupaten. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membentuk tim pengawal harga beras. Pembentukan tim dilakukan di setiap kabupaten.

Hal ini sebagai tindak lanjut atas data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat penurunan harga beras selama dua bulan berturut-turut yakni pada September dan Oktober 2025.

“Tujuan kita menurunkan harga supaya masyarakat bahagia, dan itu sudah tercapai. Tapi kami tidak berhenti di sini. Kami bentuk tim pengawal harga di setiap kabupaten untuk memastikan stabilitas harga beras,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip pada Selasa (4/11/2025).

Tim tersebut, kata Amran, terdiri atas unsur Kementan, Bappenas, Bulog, serta aparat penegak hukum. Semua pihak akan terus melakukan operasi pasar terutama di berbagai daerah yang harga berasnya masih di atas rata-rata nasional.

“Operasi pasar tidak akan berhenti, bahkan saat panen raya nanti kita akan salurkan beras SPHP ke daerah-daerah pegunungan yang bukan sentra produksi,” katanya.

Dengan berbagai kebijakan dan kerja sama lintas sektor, Amran yakin sektor pertanian Indonesia tengah berada di jalur yang benar menuju kemandirian pangan. Dia pun menyebut capaian ini merupakan keberhasilan bangsa Indonesia.

“Ini adalah keberhasilan kita semua, bukan hanya Kementerian Pertanian, tapi seluruh anak bangsa. Dari Presiden, petani, hingga wartawan yang terus mengawal,” ujar dia.

Sebelumnya, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini melaporkan, komoditas beras mengalami deflasi pada Oktober 2025, melanjutkan tren penurunan harga yang sudah terjadi sejak September 2025.

“Terjadi deflasi beras pada Oktober 2025 lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ujar Pudji.

Secara nasional, sebanyak 23 provinsi mengalami deflasi beras, tiga provinsi mencatat harga yang relatif stabil, dan 12 provinsi lainnya mengalami inflasi.

Di tingkat penggilingan, harga beras turun 0,54 persen dari bulan sebelumnya. Jika dilihat berdasarkan kualitas, beras premium turun 0,71 persen, dan beras medium turun 0,46 persen.

Penurunan harga juga terjadi di tingkat grosir dan eceran, masing-masing mengalami deflasi 0,18 persen dan 0,27 persen secara month-to-month. Data ini menunjukkan harga beras secara nasional mulai terkendali setelah sempat mengalami tekanan inflasi pada tahun-tahun sebelumnya.

(Dhera Arizona)

SHARE