Anggaran K/L Dibintangi, Sri Mulyani: Cuma Minta 5 Persen untuk Dicadangkan
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati tengah disorot soal kebijakannya 'membintangi' anggaran sejumlah Kementerian/Lembaga (K/L).
IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati tengah disorot soal kebijakannya 'membintangi' anggaran sejumlah Kementerian/Lembaga (K/L). Sebab, K/L mengaku kesulitan mencairkan anggaran ini di awal tahun 2023.
"Ini saya enggak memotong anggarannya. Bayangkan, saya hanya meminta 5% dari 100% anggaran mereka untuk dicadangkan di tahun 2023 ini untuk mengantisipasi situasi ekonomi," ujar Sri dalam Economic Outlook 2023 di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Dia menyebutkan, pengambilan kebijakan ini berdasarkan pada kebiasaan dan rekapitulasi belanja K/L yang biasanya dalam setahun penuh tidak mencapai 100%. Artinya, maksimal biasanya di 98%.
"Itu saya yang minta hanya 5% saja, itu pun dicadangkan, bukan dipotong. Untuk antisipasi ketidakpastian global. Saya pun bertaruh di pertengahan 2023 ini realisasi belanja K/L pun hanya di kisaran 60-70%, enggak akan di atas itu," ungkap Sri.
Sri Mulyani menerangkan, pihaknya sudah mengalokasikan semua anggaran untuk K/L di 2023. Tapi hanya satu hal yang masih belum bisa dipastikan dan diketahui, yaitu apakah ekonomi global akan resesi atau tidak.
Kalaupun resesi terjadi, kata dia, harus dilihat lagi sektor dan program apa saja yang terdampak, serta siapa yang harus dilindungi terlebih dahulu.
"Bapak dan Ibu sekalian, ini dalam situasi yang tidak pasti, tolong cadangkan dari belanja yang sudah kita alokasikan. Kita tidak potong, hanya cadangkan, 95% tetap menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan, 5%-nya saya bintangi ya pak, 5% dari Rp950 triliun, fair enggak?" tambah Sri Mulyani.
Dia menegaskan, cadangan 5% ini pun tidak akan mempengaruhi program-program yang dijalankan. Dia pun tidak akan 'membintangi' anggaran tersebut selamanya.
"Enggak juga Pak. Jadi 5% itu enggak mempengaruhi apa-apa saja, let's say belanjanya ngegas pun kita juga akan tetap lihat. Semua prioritas penting tetap jalan, setiap K/L tahu masing-masing, kita ngasih amplop besarnya, dan mereka beliau-beliau yang harus mengelolanya," pungkas Sri Mulyani.
(YNA)