ECONOMICS

Anggarannya Dipangkas 73 Persen, Kementerian PU Ungkap Program-Program yang Dibatalkan

Iqbal Dwi Purnama 06/02/2025 14:20 WIB

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melaporkan ada 10 program yang akan dibatalkan pada 2025.

Anggarannya Dipangkas 73 Persen, Kementerian PU Ungkap Program-Program yang Dibatalkan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melaporkan ada 10 program yang akan dibatalkan pada 2025. Hal itu menyusul efisiensi anggaran Kementerian PU dari Rp110,95 triliun menjadi Rp29,58 triliun pada tahun ini.

"Efisiensi anggaran tahun 2025 kami telah melakukan beberapa pembatalan kegiatan fisik single years dan multi years contract baru dan pelaksanaan kegiatan yang tidak prioritas," kata Dody dalam Raker bersama Komisi V DPR RI, Kamis (6/2/2025).

Lebih lanjut, Dody merinci 10 kegiatan yang akan dibatalkan imbas efisiensi anggaran, mencakup pembatalan kegiatan fisik Single Years Contract (SYC) dan Multi Years Contract (MYC) baru yang bersumber dari rupiah murni; pembatalan pembelian alat baru; penggunaan dana tanggap darurat selektif dan efisien.

Selanjutnya pembatasan perjalanan dinas, baik dinas dalam dan luar negeri secara sangat selektif; paperless office atau pengurangan belanja ATK secara signifikan; peniadaan kegiatan seremonial, antara lain hari bakti Kementerian PU, Hari Air, Hari Jalan, Hari Habitat Dunia.

Kemudian peniadaan rapat/seminar luring, mencakup pelaksanaan rapat kerja, rapat koordinasi, diseminasi, seminar, sosialisasi dan sejenisnya secara daring; peniadaan belanja kehumasan kurang prioritas mencakup pencetakan banner dan spanduk, pengadaan seminar kit.

Efisiensi belanja operasional juga mencakup layanan perkantoran, pemeliharaan dan perawatan, hingga sewa kendaraan; dan terakhir efisiensi belanja non operasional seperti honor output kegiatan, jasa konsultan, dan kajian/analisis.

"Pagu DIPA Kementerian PU yang semula Rp110,95 triliun, telah diefisiensikan sebesar Rp81,38 triliun sehingga sisa total pagu setelah efisiensi adalah Rp29,57 triliun," kata Dody.

(NIA DEVIYANA)

SHARE