Angka Kecelakaan Pesawat di Indonesia Susut, Ini Catatan KNKT
Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) mencatat, angka kecelakaan di sektor penerbangan terus turun dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
IDXChannel - Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) mencatat, angka kecelakaan di sektor penerbangan terus turun dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
"Kecelakaan yang terjadi di sektor penerbangan dan telah diinvestigasi KNKT dari tahun 2018-2022 atau lima tahun terakhir menunjukan tren positif dimana jumlah investigasi menurun," kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo dalam kegiatan Media Rilis Capaian Kinerja KNKT Tahun 2022 di Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Nurcahyo mengungkapkan, khusus di 2022 sektor penerbangan melakukan sebanyak 18 investigasi, terdiri dari 8 kecelakaan yang menelan korban jiwa atau menyebabkan mesin pesawat rusak parah, dan 10 kejadian yang dalam serius.
Dari jumlah korban jiwa juga mengalami penurunan pada tahun 2022 dengan jumlah 3 korban meninggal dunia dan 8 orang luka parah.
"Angka ini turun jauh dibandingkan sebelumnya pada 2021. Lima tahun terakhir total jumlah korban meninggal dari kecelakaan penerbangan adalah 275 dan 29 mengalami luka parah," jelas dia.
Nurcahyo menambahkan, kecelakaan penerbangan pesawat yang paling mendominasi yakni pesawat keluar lintasan sebanyak 6 peristiwa.
Namun, lanjut dia, ada juga peristiwa yang agak spesial yakni dua kali kasus pesawat ground handling pesawat di darat selama bongkar muat, juga peristiwa controlled flight into or Toward Terrain.
Adapun Nurcahyo menyampaikan bahwa moda Penerbangan telah menyelesaikan 6 laporan akhir dan memberikan 20 rekomendasi yang ditujukan kepada Operator Pesawat Udara (16), Operator Bandar Udara (3), dan Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (1).
Kasus captain pilot pesawat udara Airbus A320 registrasi PK-GLW yang meninggal dunia pada 21 Juli 2022 dioperasikan oleh Citilink Indonesia menjadi kejadian yang paling menonjol sepanjang tahun 2022.
"KNKT masih mendalami kemungkinan penyebab kematian dan isu keselamatan untuk pencegahan kejadian yang sama di kemudian hari," katanya.
(DES)