ECONOMICS

Angka Stunting Turun Jadi 21,1 Persen, Lebih Rendah dari Nasional

Wahyudi Aulia Siregar 26/01/2023 12:58 WIB

Dengan berbagai upaya, angka prevalensi stunting Sumatera Utara (Sumut) turun 4,7% menjadi 21,1% pada 2022 dari 25,8% pada 2021.

Angka Stunting Turun Jadi 21,1 Persen, Lebih Rendah dari Nasional. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan angka prevalensi stunting Sumatera Utara (Sumut) turun 4,7% menjadi 21,1% pada 2022 dari 25,8% pada 2021.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI), Budi Gunadi Sadikin, pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta pada Rabu, 25 Januari 2023. 

"Alhamdulillah, kemarin dipaparkan Menkes Budi Gunadi, prevalensi stunting Sumut turun sekitar 4,7% menjadi 21,1%," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Ilyas Sitorus di ruang kerjanya, Kantor Dinas Kominfo Sumut, Jalan HM Said, Medan, Kamis (26/1/2023).  

Penurunan prevalensi stunting akan terus diupayakan turun oleh Pemprov Sumut bersama-sama dengan seluruh pihak termasuk Pemerintah Kabupaten/Kota, Forkopimda, TP PKK se-Sumut dan lainnya. Mengejar target prevalensi stunting 14% pada tahun 2024 membutuhkan kerja bersama.

"Penurunan angka stunting tidak bisa dicapai sendiri, penurunan hingga 4% itu kerja keras bersama seluruh pihak, kami akan terus berupaya menurunkan stunting di Sumut, kami pun optimis target tercapai," kata Ilyas. 

Pemprov Sumut pun telah menyusun berbagai kegiatan lintas sektor. Mulai dari urusan sanitasi, jamban, mutu air, edukasi pemahaman gizi, serta membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Selain itu intervensi gizi untuk ibu hamil dan balita pun juga dilakukan. 

Menurutnya generasi masa depan harus terbebas dari stunting. Sebab, hal itu akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

"Seperti apa yang selalu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi, masa depan Sumut ada pada pundak generasi muda, untuk mengejar momentum generasi emas, stunting harus dientaskan," kata Ilyas. 

Selain Sumut, angka prevalensi stunting nasional juga turun dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Hal tersebut cukup menggembirakan.

Menurut Menkes, penurunan stunting tersebut bukan terjadi di masa biasa, melainkan di masa pandemi. Untuk itu, dia berharap penurunan kasus stunting bisa lebih tajam lagi di masa normal.

Sehingga target penurunan stunting di angka 14% di 2024 dapat tercapai. “Saya terima kasih terutama ke gubernur, bupati, wali kota, karena ini terjadi masa pandemi, bukan terjadi masa biasa, masa pandemi saja bisa turun,” kata Menkes.

(FRI) 

SHARE