ECONOMICS

Antisipasi Gangguan Keamanan, KCIC Kolaborasi dengan Kepolisian RI

Heri Purnomo 06/04/2023 08:37 WIB

KCIC membangun kolaborasi dengan Kepolisian RI untuk mengantisipasi berbagai potensi hazard.

Antisipasi Gangguan Keamanan, KCIC Kolaborasi dengan Kepolisian RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membangun kolaborasi dengan Kepolisian RI untuk mengantisipasi berbagai potensi hazard dan meminimalisasi berbagai potensi gangguan yang ada dalam pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung. Proyek ini direncanakan diresmikan pada Agustus 2023

General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan saat ini pihaknya terus mempersiapkan pembangunan KCJB baik dari sisi konstruksi, operasional, hingga kesiapan keamanan dan keselamatannya. 

“Teknologi Kereta Api Cepat berbeda dengan kereta api biasa. KCJB mampu beroperasi hingga 350 km/jam, sehingga membutuhkan penanganan keamanan dan keselamatan yang ekstra. KCIC akan secara proaktif mengantisipasi berbagai potensi gangguan yang dapat menghambat perjalanan KCJB,” ujar Rahadian dalam keterangan tertulis, Kamis (6/4/2023). 

Rahadian mengatakan, saat ini KCIC sedang mengobservasi daerah-daerah di sekitar proyek KCJB guna mengetahui berbagai potensi hazard yang ada. Dengan pemetaan yang akurat, pencegahan terhadap gangguan pada masa konstruksi hingga operasional dapat dilakukan sedini mungkin. Pemagaran aset juga akan dilakukan untuk mengamankan aset KCIC sekaligus menjadi batasan agar mekanisme penjagaan dan pengawasan dapat lebih terukur.

Dia mengatakan bahwa aspek penting dalam operasional KCJB adalah mengenai keamanan dan keselamatan. KCIC dan Polda Jabar akan bersama-sama mengawal pembangunan hingga operasional KCJB agar dapat dinikmati seluruh masyarakat dengan aman dan nyaman.

Komunikasi yang intens akan terus dibangun antara KCIC dan Kepolisian RI bersama-sama dengan seluruh stakeholder terkait. Tujuannya untuk dapat terbentuk suatu kordinasi yang baik sehingga proyek Kereta Api Cepat pertama di Asia Tenggara ini dapat terwujud.

Rahadian menambahkan, KCIC bersama seluruh stakeholder akan meningkatkan komunikasi serta evaluasi terkait dengan sistem manajemen pengamanan yang ada. Kolaborasi antara KCIC, Kepolisian, Kontraktor, dan seluruh pihak terkait akan terus dibangun untuk mengawal penyelesaian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung.

"Kolaborasi ini merupakan suatu antisipasi terhadap berbagai potensi gangguan. KCIC memohon support dan dukungan penuh dari Kepolisian RI, karena KCJB merupakan Proyek Strategis Nasional yang juga sedang diajukan menjadi suatu Obyek Vital Nasional," katanya. 

Sementara itu, Staf Ahli Kemenkomarves yang juga menjabat sebagai Ketua Project Management Operation KCJB Baja Sirait mengatakan, bahwa Kemenkomarves sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk mewujudkan keamanan yang diperlukan proyek KCJB. Koordinasi telah dilakukan dengan Polda Metro Jaya, Polda Jabar, serta seluruh stakeholder terkait.

“Proyek KCJB ini akan didaftarkan menjadi Objek Vital Nasional di Indonesia. Proses penggunaannya juga tidak bisa menerapkan perlakuan yang sama dengan Kereta Api lainnya karena konstruksinya yang cukup rumit, sehingga dalam pengoperasiannya tidak boleh ada kesalahan.” ujar Baja. 

(SLF)

SHARE