Antisipasi Mobilitas Jelang Nataru, Pengamat Minta Penyekatan Perlu Dilakukan
Di masa Nataru pergerakan masyarakat lebih banyak pada angkutan-angkutan jarak pendek di wilayah aglomerasi menuju kawasan wisata.
IDXChannel - Untuk mengantisipasi mobilitas masyarakat memasuki masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah diharapkan bisa memperketat mobilitas masyarakat.
Menurut Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, di masa Nataru pergerakan masyarakat lebih banyak pada angkutan-angkutan jarak pendek di wilayah aglomerasi menuju kawasan wisata.
"Yang jelas itu kalau Nataru orang tidak banyak berpergian ke jarak jauh, karena masyarakat pasti menginginkan libur atau wisata. Jadi pemerintah jangan kecolongan,” ungkapnya, kepada MNC Portal di Jakarta, (22/11/2021).
Djoko menambahkan, penyekatan ketat perlu dilakukan mengingat Covid-19 Varian Delta sudah masuk ke wilayah Singapura dan Malaysia. "Jangan sampai masuk ke indonesia sebab akan membahayakan dan bisa membuat gelombang kasus baru," ujarnya.
Di sisi lain, pemerintah juga harus tetap bijak dalam mengantisipasi kenaikan libur nataru dan melakukan langkah-langkah yang tepat. Artinya, penyekatan yang dilakukan jangan sampai merugikan masyarakat dari sisi ekonomi.
"Yang paling penting adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat sejak awal untuk tidak berpergian atau liburan. Toh orang ke mall bisa, namun dibatasi 50% kapasitas, jadi penyekatannya lebih terarah," jelasnya.
Jika berkaca dari Nataru di tahun sebelumnya, penambahan kasus Covid-19 sebanyak 1.157 hingga 5.477 kasus harian, atau sebesar 37-95% pasca hari libur kolektif tersebut. Sementara untuk data mingguan, penambahan kasus mingguan berkisar antara 8.096 - 38.340 kasus baru.
"Kalau melihat perjalanan antar kota engga begitu banyak beda sama nataru dan lebaran, kalo nataru itu orang lebih banyak bukan ibadah tapi banyak wisata. justru yang harus diwaspadai pergerakan yang berada diperkotaan," pungkas Djoko.
(SANDY)