AP II Bakal Perluas Terminal Penumpang di Bandara Kualanamu
PT Angkasa Pura II (Persero) tengah menjalankan program Immediate Capacity Augmented (ICA) sebagai upaya meningkatkan kapasitas terminal penumpang.
IDXChannel - PT Angkasa Pura II (Persero) tengah menjalankan program Immediate Capacity Augmented (ICA) sebagai upaya meningkatkan kapasitas terminal penumpang dalam waktu singkat.
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan peningkatan kapasitas terminal secara cepat diperlukan untuk mengakomodir pertumbuhan rute internasional yang cepat sehingga memastikan kelancaran flow di area domestik dan internasional.
“Program ICA merupakan inovasi untuk meningkatkan kapasitas terminal secara cepat sebelum dilakukan program pengembangan terminal yang lebih besar.” kata Awaluddin dalam keterangan tertulis, Minggu (25/9/2022).
Dia menjelaskan, peningkatan kapasitas melalui ICA ini dilakukan dengan penataan ulang terminal domestik dan internasional melalui maksimalisasi dan optimalisasi aset yang ada untuk memastikan kenyamanan penumpang pesawat.
"Di samping peningkatan kapasitas terminal, program ICA juga akan menyentuh redesign dari desain interior sehingga Bandara Kualanamu akan terlihat berbeda dan lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.
Awaluddin mengungkapkan saat ini permintaan penerbangan internasional dari dan ke Bandara Kualanamu sudah cukup tinggi.
“Program AP II menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional direspons baik. Sejumlah maskapai menyatakan kesiapannya. Saat ini pun Lion Air sudah menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional untuk penerbangan umrah, di mana jemaah umrah dari kota-kota lain di Sumatera yang menggunakan Lion Air akan dipusatkan keberangkatannya di Bandara Kualanamu untuk menuju Jeddah,” jelas Awaluddin.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai mengungkapkan melalui program ICA maka kapasitas Bandara Kualanamu dapat ditingkatkan dari saat ini sekitar 10 juta penumpang menjadi 15 juta penumpang pada 2024.
“Kapasitas total terminal ditingkatkan menjadi 15 juta penumpang pada 2024. Adapun area terminal domestik dan internasional akan lebih luas, sehingga total luas terminal menjadi 108.150 meter persegi dari saat ini 103.650 meter persegi,” terang Achmad
Lebih lanjut, Achmad Rifai menuturkan sejalan dengan program ICA ini sejumlah fasilitas modern juga akan diterapkan di terminal domestik maupun internasional.
Salah satu fasilitas baru dan modern adalah Automated Tray Retrieval Systems (ATRS) di titik security check point (SCP) untuk pengelolaan tray atau baki secara otomatis.
Dilakukan juga peningkatan kapasitas sistem teknologi informasi dan komunikasi termasuk infrastruktur Airport Operational Database (AODB).
Achmad Rifai menuturkan saat ini juga tengah dijalankan berbagai program untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, antara lain beautifikasi terminal dan perbaikan total seluruh fasilitas.
“Perbaikan total seluruh fasilitas mencakup toilet, customer service desk/information desk, penggantian lantai di beberapa titik, perbaikan area bermain anak, perbaikan pos keamanan, perbaikan lokasi parkir kendaraan dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk kenyamanan traveler,” jelas Achmad Rifai.
Program ICA ini dijalankan sebelum dimulainya pengembangan Tahap I secara menyeluruh di Bandara Kualanamu.
Pengembangan Tahap 1 akan memperluas terminal penumpang dari 108.150 meter persegi menjadi 163.944 meter persegi dengan kapaasitas hingga 20 juta penumpang per tahun.
Kemudian selanjutnya pengembangan Tahap 2 akan memperluas terminal menjadi 192.453 meter persegi dengan kapasitas 30 juta penumpang per tahun, Tahap 3 memperluas terminal menjadi 317.783 meter persegi dengan kapasitas 50 juta penumpang per tahun, dan Tahap 4 memperluas terminal menjadi 400.018 meter persegi dengan kapasitas 65 juta penumpang per tahun. (TYO)