APPI Ungkap 80 Persen Pembeli Kendaraan Listrik Pilih Bayar Tunai
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyatakan, sekira 80% orang membeli kendaraan listrik dengan pembayaran tunai.
IDXChannel - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyatakan, sekira 80% orang membeli kendaraan listrik dengan pembayaran tunai. Artinya, permintaan untuk pembiayaan atau kredit masih kecil.
“Masih 80% orang beli kendaraan listrik itu tunai. Jadi permintaan untuk pembiayaan masih sedikit,” kata Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno dalam konferensi pers usai Peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028 di Hotel Park Hyatt, Jakarta pada Selasa (5/3/2024).
Dia menegaskan, belum banyak masyarakat yang mengajukan kredit untuk kendaraan listrik. Hal ini diyakini karena masih terkendala dengan harga tinggi.
Menurut Suwandi, pembeli kendaraan listrik saat ini banyak dari kalangan menengah ke atas dan pengalaman pertama atau first experience.
Dia menuturkan, saat ini pihaknya masih menunggu Agen Pemegang Merek (APM) mobil untuk meluncurkan jenis kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau.
“Pastinya kami akan menuju ke sana (pembiayaan kendaraan listrik), karena sudah ada sustainable financing,” imbuh Suwandi.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan OJK Agusman mengatakan, pihaknya belum berencana merilis surat edaran (SE) untuk mendongkrak penyaluran pembiayaan kendaraan listrik.
“Kami dalam mengelola atau mengawasi ini tidak seluruhnya pakai SE. Kalau mekanisme pasarnya kuat dan berjalan dengan baik, regulator bisa memberikan bimbingan dan pengawasan,” kata Agusman.
Sebagai informasi, berdasarkan Laporan Keuangan Keberlanjutan Tahun 2022 serta data Kementerian Perindustrian bahwa telah terdapat beberapa perusahaan pembiayaan yang telah melakukan pembiayaan untuk produk sustainable finance. Namun, jumlah kontrak baru masih sangat kecil dibandingkan peluang ekspansi pasar, khususnya pada pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia.
Dari beberapa perusahaan tersebut, rata-rata porsi pembiayaan pada kendaraan listrik masih di bawah 1% berkisar kurang dari Rp100 miliar dari total pembiayaan yang disalurkan oleh masing-masing perusahaan.
Gambaran tersebut sejalan dengan penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia yang masih sangat rendah. Pada 2022, penjualan KBLBB memiliki pangsa 1% dibandingkan dengan penjualan kendaraan bermotor lainnya di Indonesia.
Namun, perkembangannya cukup menjanjikan dengan adanya berbagai program yang mendorong penggunaan KBLBB di masyarakat. Penjualan KBLBB mempunyai potensi besar untuk didorong lebih tinggi, sehingga menjadi peluang bisnis bagi perusahaan pembiayaan.
(YNA)