AS Gagal Bayar Utang, Ekonom Sebut Pasar Keuangan Global akan Collapse!
Ancaman penutupan pemerintahan Amerika Serikat kian dekat. Kongres kehabisan waktu untuk mencegah penutupan pemerintahan dan AS gagal bayar utang.
IDXChannel - Ancaman penutupan pemerintahan Amerika Serikat kian dekat. Kongres kehabisan waktu untuk mencegah penutupan pemerintahan dan AS gagal bayar utang senilai USD28,4 triliun.
Dengan asumsi angka itu menjadi Rp404.530 triliun. Apabila batas utang tidak dinaikkan hingga 1 Oktober 2021 maka pemerintahan AS terpaksa ditutup sementara karena ketiadaan anggaran.
Menanggapi hal tersebut, Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan Jika hal itu terwujud, maka akan menjadi shutdown ketiga dalam satu dekade terakhir.
“Jika AS gagal bayar utang, mereka akan shutdown ketiga dalam satu dekade. Surat utang AS yang saat ini dipegang banyak negara akan menjadi junk bond dan tidak berharga,” kata Piter saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (1/10/2021).
Dengan begitu negara-negara tersebut akan melepas surat utang pemerintah sehingga membuat harga surat utang tersebut semakin terpuruk.
“Tak hanya itu, pasti untuk pasar keuangan global akan mengalami collapse. Disisi lain Karena tidak bisa membiayai APBN, terjadi krisis fiskal yg akan menyulut krisis ekonomi di AS dan meluas, melebar hingga menjadi krisis global,” paparnya.
Dirinya memaparkan jika AS gagal bayar utang, maka ini akan menjadi bencana baru untuk perekonomian AS yang sedang dalam masa pemulihan pasca pandemi Covid-19.
“Mungkin kalau pemerintah AS tidak bisa berutang lagi. Saat ini utang AS sudah melewati limit yang diizinkan undang-undang mereka. Untuk utang lagi pemerintah AS harus minta izin DPR nya mereka. Kalau tidak dapat izin mereka tdk bisa utang lagi dan artinya mereka tidak punya uang untuk bayar utang,” ujarnya.
Meski demikian, dia mengaku skenario kegagalan bayar utang di Amerika Serikat itu kecil kemungkinan terjadi.
“DPR nya AS pasti akan menaikkan limit utang AS. AS bisa utang lagi dan tidak akan mengalami gagal bayar. Krisis global tidak akan terjadi. Kemudian yang akan dilakukan pemerintah Indonesia fokus saja urusi pandemi. Tidak usah panik sama kemungkinan gagal bayarnya AS,” pungkasnya. (NDA)