ECONOMICS

AS Klaim Tingkat Penganggurannya Menurun ke Level Terendah dalam 53 Tahun

Dian Kusumo 06/02/2023 12:37 WIB

Berdasarkan data ketenagakerjaan Amerika Serikat pada Januari 2023 tingkat pengangguran AS turun 3,4 persen. 

AS Klaim Tingkat Penganggurannya Menurun ke Level Terendah dalam 53 Tahun . (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Berdasarkan data ketenagakerjaan Amerika Serikat pada Januari 2023 tingkat pengangguran AS turun 3,4 persen. 

Angka ini diklaim menjadi penurunan yang terendah dalam 53 tahun terakhir.

Dengan adanya laporan ini membuat perekononomian di Amerika Serikat lebih optimis, meskipun sentimen negatif tetap membayangi seperti kinerja perusahaan teknologi yang lesu dan inflasi. 

Dilansir melalui Bloomberg, Senin (6/2/2023) Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah tenaga kerja non pertanian meningkat 517.000 orang pada Januari 2023. Ini melanjutkan kenaikan sebanyak 260 ribu pada bulan Desember 2022 lalu. 

Dus, tingkat pengangguran AS pun turun menjadi 3,4 persen, terendah sejak Mei 1969.  Pencapaian ini juga melampaui semua perkiraan ekonom, mengesampingkan kekhawatiran bahwa penurunan manufaktur dan PHK di sektor teknologi diterjemahkan ke dalam perekrutan yang lebih lemah di seluruh negeri, setidaknya untuk saat ini. 

Permintaan tenaga kerja yang kuat juga menarik pekerja yang secara tradisional telah dikesampingkan selama ini. Termasuk orang kulit hitam Amerika yang tingkat penganggurannya juga turun dan jadi rekor terendah 5,4 persen pada Januari 2023. 

Menteri Tenaga Kerja AS Martin Walsh menyebut hasil laporan ketenagakerjaan Januari tersebut sebagai sesuai yang hebat. 

"Laporan pekerjaan yang sangat kuat menimbulkan keraguan serius tentang ekonomi yang tergelincir ke dalam resesi dan The Fed mengakhiri siklus pengetatannya musim semi ini," ujar Sal Guatieri, ekonom senior di BMO Capital Markets. 

Pasar tenaga kerja yang sangat kuat sekarang membuat pekerjaan Ketua Fed Jerome Powell menjadi lebih rumit. 

Sementara langkah agresif kenaikan suku bunga bank sentral telah mendinginkan beberapa sektor ekonomi, itu belum cukup untuk menghentikan atau bahkan memperlambat pemberi kerja untuk merekrut karyawan baru. Laporan lain pada hari Jumat juga menunjukkan bahwa permintaan konsumen akan layanan melambung kembali pada bulan Januari setelah beberapa kemunduran pada akhir tahun lalu. 

Penghasilan per jam rata-rata pada Januari 2023 juga naik 0,3 persen dari Desember 2022 dan naik 4,4 persen dari tahun sebelumnya. 

“Jika tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, itu karena sebagian besar disebabkan oleh faktor musiman. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat. The Fed sepertinya tidak akan terlalu menekankan laporan ini dalam merumuskan kebijakan,” tutur Ekonom Bloomberg Anna Wong.

(DKH)

SHARE