ECONOMICS

AS Tuding Tiktok Jadi Alat Propaganda, China Kepanasan?

Dovana Hasiana/MPI 08/03/2023 23:06 WIB

Direktur Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat Paul Nakasone khawatir dengan aplikasi video TikTok milik China yang mengancam keamanan data.

AS Tuding Tiktok Jadi Alat Propaganda, China Kepanasan?

IDXChannel - Direktur Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat Paul Nakasone khawatir dengan aplikasi video TikTok milik China yang mengancam keamanan data. 

Data pribadi yang dimiliki TikTok terhadap lebih dari 100 juta pengguna asal Amerika Serikat itu ditengarai akan mengancam keamanan nasional. 

“Saya mengkhawatirkan TikTok karena sejumlah alasan berbeda,” ujar Direktur Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Paul Nakasone dilansir Reuters, Rabu (8/3/2023) 

Paul menilai, TikTok memiliki kontrol terhadap algoritmanya. Ia mengkhawatirkan TikTok akan menggunakan instrumen tersebut sebagai alat propaganda. Pasalnya, mereka dinilai memiliki kontrol untuk mempengaruhi opini publik melalui penyebaran video yang ingin ditampilkan atau bahkan penghapusan pada hal - hal yang tidak ingin ditampilkan. 

Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS), yakni komite penanaman modal asing di Amerika Serikat pada 2020 telah memerintahkan ByteDance untuk melepas Tiktok sebagai anak perusahaannya karena adanya indikasi pelanggaran keamanan data. 

Beberapa anggota parlemen DPR pun telah mendorong dirumuskannya aturan yang dapat memaksa Presiden AS Joe Biden untuk memberlakukan larangan langsung terhadap TikTok.

RUU Senat bipartisan pun akan memberikan otoritas bagi Menteri Perdagangan Gina Raimondo dan pihaknya untuk mengembangkan langkah-langkah mitigasi, termasuk larangan lantaran adanya risiko yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi asing.

Tiktok pun membantah tuduhan tersebut. Perusahaan tersebut telah melakukan berbagai upaya pada 3 tahun terakhir untuk meyakinkan Pemerintah Amerika Serikat mengenai keamanan data pribadi warga negaranya. Tiktok menambahkan, konten video TikTok tidak dapat dimanipulasi oleh Partai Komunis China atau siapa pun di bawah pengaruh China.

"Status kami telah diperdebatkan di depan umum dengan cara yang berbeda dari fakta kesepakatan itu dan apa yang telah kami capai. Kami akan terus melakukan bagian kami untuk menyampaikan rencana keamanan nasional yang komprehensif bagi rakyat Amerika," kata Juru Bicara TikTok Brooke Ubertwitter dalam pernyataannya dilansir Reuters, Rabu (8/3/2023).

(DES)

SHARE