ECONOMICS

AS,China, dan India Jadi Negara Tujuan Ekspor Nonmigas, Nilainya Tembus USD9,24 Miliar

Suparjo Ramalan 24/04/2025 14:16 WIB

AS, China, dan India sebagai pasar utama ekspor non migas Indonesia. Per Maret 2025, nilai ekspor nonmigas mencapai USD9,24 miliar.

AS,China, dan India Jadi Negara Tujuan Ekspor Nonmigas, Nilainya Tembus USD9,24 Miliar. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat Indonesia menjadikan Amerika Serikat (AS), China, dan India sebagai pasar utama ekspor non migas. Per Maret 2025, nilai ekspor nonmigas di tiga negara ini mencapai USD9,24 miliar

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan pangsa ketiga negara tersebut mencapai 42,37 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.

Sementara itu, beberapa negara tujuan ekspor nonmigas utama Indonesia dengan peningkatan terbesar secara bulanan di Maret 2025, antara lain Uni Emirat Arab (UEA) yang tercatat naik 68,18 persen, Turki 60,21 persen, Brasil 53,24 persen, Rusia 43,24 persen, dan Prancis 43,01 persen (MoM).

“Ditinjau dari kawasannya, kawasan tujuan ekspor nonmigas yang meningkat signifikan di antaranya Karibia dengan kenaikan 88,55 persen, diikuti Eropa Timur 54,05 persen, Asia Barat 23,20 persen, Amerika Selatan 22,38 persen, dan Eropa Selatan lainnya 18,08 persen,” ujar Budi, Kamis (24/4/2025). 

Secara kumulatif, total ekspor nonmigas Januari-Maret 2025 tercatat USD66,62 miliar, melonjak 6,93 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Mendag menyebut peningkatan ekspor ditopang penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik 7,84 persen menjadi USD62,98 miliar. 

Sementara itu, ekspor sektor migas turun 6,72 persen menjadi sebesar USD3,64 miliar. 

Pada Maret 2025, impor Indonesia menyentuh USD18,92 miliar. Nilai ini naik 0,38 persen dibandingkan Februari 2025 dan naik 5,34 persen dibandingkan Maret 2024 (YoY).

“Bila dibandingkan dengan Februari 2025, kenaikan impor Maret 2025 hanya terjadi pada sektor migas sebesar 9,07 persen, sementara impor nonmigas turun sebesar 1,18 persen,” tuturnya. 

Secara tahunan, impor nonmigas naik sebesar 7,91 persen, sementara impor migas turun 5,98 persen. 

Mendag memaparkan kinerja impor Maret 2025 masih didominasi bahan baku dan penolong dengan pangsa 71,23 persen, diikuti barang modal 19,56 persen dan barang konsumsi 9,21 persen. 

Pada Maret tahun ini, impor barang konsumsi dan barang modal meningkat masing-masing sebesar 18,73 persen dan 7,28 persen.

Di sisi lain, impor bahan baku dan penolong justru tercatat turun sebesar 3,27 persen. 

Barang konsumsi yang impornya naik signifikan, antara lain bawang putih, apel, jeruk, monitor berwarna, dan mobil listrik. Sementara itu, impor barang modal yang naik tinggi adalah mesin sortir, mesin pemanas, komputer, pesawat terbang, dan kapal tanker. 

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE