ECONOMICS

ASEAN Punya 61,3 Juta Pengusaha Wanita, Ini yang Masih Perlu Diperhatikan

Anggie Ariesta 15/09/2023 11:50 WIB

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mencatat ada 61,3 juta perempuan di negara ASEAN yang memiliki usaha.

ASEAN Punya 61,3 Juta Pengusaha Wanita, Ini yang Masih Perlu Diperhatikan. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mencatat ada 61,3 juta perempuan di negara ASEAN yang memiliki usaha. Jumlah ini mencakup 9,8% dari total populasi perempuan di kawasan regional.

Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani mengatakan, sebagian besar UMKM di ASEAN itu dimiliki perempuan dan mewakili 66% dari total UMKM.

"Tetapi memang kita lihat terlepas dari ini semua, masih banyak tantangan atau faktor pendukung bagi UMKM. Ini kondisi yang salah satunya penting untuk diperhatikan masih ada (financial) gap USD6 triliun, ini yang masih harus jadi perhatian kita," ungkap Shinta dalam Market Review IDX Channel, Jumat (15/9/2023).

Menurut Shinta, UMKM adalah faktor penting ekonomi di ASEAN. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, UMKM dalam lingkup ASEAN ini sangat signifikan.

"UMKM di ASEAN menyerap 35-90% tenaga kerja dan berkontribusi sebesar 35-69% terhadap produk domestik bruto (PDB) dari masing-masing negara ASEAN," ujar Shinta.

Seperti diketahui, tahun ini Indonesia memegang keketuaan ASEAN dan ini mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Perhelatan ini dihadiri 11 negara ASEAN dan 9 negara mitra.

"Menjelang KTT ASEAN itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan menggelar konferensi di Yogyakarta bersama delegasi-delegasi negara ASEAN, ini apa nih topiknya? Topik utama adalah percepatan implementasi dari pengaruh kesetaraan gender di ASEAN," jelas Shinta.

Konferensi ini, lanjut Shinta, menjadi awal menuju ASEAN Chairmanship 2023 untuk mempromosikan memang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan untuk bisa mencapai keberhasilan pembangunan.

"Nah ini kalau kita lihat memang salah satunya perempuan harus memiliki akses sepadan terhadap peluang ekonomi yang ada, ini kita bawa ke ASEAN-BAC yang kemudian juga mengedepankan isu ASEAN Women Entrepreneurship di ASEAN," ungkap dia.

Dalam konferensi tersebut, mereka juga membawa UMKM di ASEAN ada transformasi digital, akses pembiayaan dan lain-lain. Shinta menyoroti, memang masalah UMKM menjadi isu yang penting di ASEAN.

"Ini tiga tantangan bagi terutama UMKM perempuan, yang pertama dari segi minimnya financial dan digital literasi, kemudian juga kemampuan UMKM memenuhi standar ini menjadi perhatian, jadi ini ada beberapa dasar basic issues untuk perhatian UMKM, dari akses pasar, akses financial maupun kapasitas dari UMKM itu sendiri," pungkas Shinta.

(YNA)

SHARE