ECONOMICS

Aset Negara di Hulu Migas Tembus Rp577 Triliun, Ini 10 Terbesarnya 

Fiki Ariyanti 28/10/2022 16:59 WIB

DJKN Kemenkeu mencatat, total nilai BMN (Barang Milik Negara) hulu migas mencapai Rp577,71 triliun.

Aset Negara di Hulu Migas Tembus Rp577 Triliun, Ini 10 Terbesarnya. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (DJKN Kemenkeu) mencatat, total nilai BMN (Barang Milik Negara) hulu migas mencapai Rp577,71 triliun. Ada 10 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memiliki jumlah BMN terbesar. 

BMN hulu migas merupakan semua barang yang berasal dari pelaksanaan Kontrak Kerja Sama antara Kontraktor dengan Pemerintah, termasuk yang berasal dari Kontrak Karya atau Contract of Work (CoW) dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. 

BMN hulu migas, meliputi pompa angguk, rig drilling offshore, kapal tanker di pelabuhan, fasilitas pada lapangan minyak, jaringan pipa dan tangki minyak, dan aset tanah.

Menurut Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara DJKN Kementerian Keuangan, Purnama T. Sianturi, nilai total BMN hulu migas pada 2021 mencapai Rp577,71 triliun. Capaian ini naik dibanding empat tahun sebelumnya yang masing-masing Rp489,51 triliun (2017), Rp491,6 triliun (2018), Rp 497,61 triliun (2019), dan Rp526,18 triliun (2020). 

"Kami melakukan invetarisasi penilaian bersama Kementerian ESDM, SKK Migas, dan KKKS, di mana harga tanah naik, maka meningkatkan nilai BMN hulu migas," paparnya di Jakarta, Jumat (28/10/2022). 

Purnama menjelaskan, total nilai BMN hulu migas sebesar Rp577,71 triliun dalam bentuk tanah Rp32,61 triliun, harta benda modal Rp517,78 triliun, harta benda inventaris Rp130 miliar, dan material persediaan senilai Rp27,18 triliun. 

"Kami melakukan penilaian ulang. Tadinya (BMN hulu migas) banyak yang jauh dari kota pas (KKKS) beli barang. Lalu begitu penilaian ulang, ternyata menjadi dekat kota dan jalan tol," paparnya. 

Dia juga menyebut 10 KKKS dengan jumlah BMN terbesar, antara lain:

1. PT Pertamina Hulu Mahakam dengan nilai BMN Rp62 triliun

2. PT Pertamina Hulu Rokan sebesar Rp59,64 triliun

3. Mobil Cepu Ltd. sebesar Rp47,74 triliun

4. ConocoPhilips Ind. sebesar Rp42,13 triliun

5. PT Pertamina EP sebesar Rp41,09 triliun

6. Eni Muara Bakau B.V sebesar Rp38,18 triliun

7. Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd. sebesar Rp23,53 triliun

8. ConocoPhilips (Grissik) Ltd. sebesar Rp22,97 triliun

9. BP Tangguh LNG sebesar Rp21,81 triliun

10. Eni Rast Sepinggan Ltd. sebesar Rp17,48 triliun. 

(FAY)

SHARE