ECONOMICS

Atasi Polusi Udara, Pemerintah perlu Strategi Khusus di Sektor Tranportasi

Taufan Sukma/IDX Channel 10/09/2023 05:35 WIB

Sektor transportasi dinilai menjadi permasalahan utama yang membuat produksi emisi karbon terus meningkat dan bahkan semakin tak terkendali.

Atasi Polusi Udara, Pemerintah perlu Strategi Khusus di Sektor Tranportasi (foto: MNC Media)

IDXChannel - Makin memburuknya kondisi polusi udara di berbagai daerah, terutama di kawasan DKI Jakarta, memantik keprihatinan dari berbagai pihak.

Sektor transportasi dinilai menjadi permasalahan utama yang membuat produksi emisi karbon terus meningkat dan bahkan semakin tak terkendali.

Menurut Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga, pemerintah perlu segera menyusun sejumlah strategi khusus di sektor transportasi, demi perbaikan kualitas udara.

Strategi khusus tersebut harus disusun secara lengkap dan komprehensif, mulai untuk periode jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.

Hal ini tak lepas dari data yang menyebutkan bahwa tingginya jumlah kendaraan pribadi berbahan bakar minyak (BBM) di Jakarta, telah menyumbang 44 persen terhadap kondisi polusi udara yang terjadi.

"Karena itu pemerintah bisa memulai dengan menerapkan strategi jangka pendek," ujar Nirwono, dalam keterangan resminya, Sabtu (9/9/2023).

Strategi jangka pendek tersebut, menurut Nirwono, dapat dimulai dengan membatasi pergerakan kendaraan pribadi. Misalnya saja dengan perluasan kebijakan ganjil-genap untuk Jabodetabek bagi kendaraan pribadi.

Selain itu juga dapat dilakukan pengujian emisi, sehingga dapat mengontrol kondisi mesin masing-masing kendaraan, agar produksi emisinya tidak melebihi ambang batas yang telah ditetapkan.

Kemudian dapat juga dengan menerapkan parkir elektronik progresif, serta membatasi mobilitas warga seperti Work From Home/WFH di kawasan jabodetabek bagi Aparatur Sipil Negara/ASN, swasta dan sekolah.

Sedangkan untuk strategi menengah dan panjang, Nirwono mengatakan agar pemerintah membangun transportasi umum hingga penyediaan infrastruktur bagi pejalan kaki.

"Transportasi umum harus terpadu, mudah, murah, dan menjangkau seluruh wilayah Jabodetabek," ungkap Nirwono.

Selain itu, lanjut Nirwono, pelaksanaan dari keseluruhan strategi tersebut harus juga ditunjang dengan penyediaan infrastruktur pejalan kaki yang terintegrasi.

"Tak lupa, pengembangan kawasan berorientasi transportasi publik, serta pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan target 30 persen," tegas Nirwono. (TSA)

SHARE