ECONOMICS

Aturan Baru Perjalanan Darat: Kapasitas Penumpang Maksimal 75 Persen

Azfar Muhammad 17/12/2021 15:58 WIB

Kemenhub menerbitkan Surat Edaran terbaru yang mengatur perjalanan darat di dalam negeri selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

Aturan Baru Perjalanan Darat: Kapasitas Penumpang Maksimal 75 Persen (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan Surat Edaran terbaru yang mengatur perjalanan darat di dalam negeri selama periode libur Natal dan Tahun Baru, salah satunya terkait kapasitas penumpang.

Adapun ketentuan tersebut tertuang dalam SE 109 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Darat Selama Masa Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

“Dalam SE 109 Tahun 2021 tertulis jika setiap pelaku perjalanan wajib telah divaksin lengkap dan sudah diperiksa dengan hasil negatif rapid test antigen 1x24 jam, serta menggunakan aplikasi PeduliLindungi selama bepergian,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, dalam keterangan resminya, Jumat (17/12/2021).

Ketentuan ini dikecualikan bagi moda perintis di wilayah perbatasan dan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) maupun pelayaran terbatas dengan kondisi masing-masing. 

“Setiap kendaraan bermotor umum maupun angkutan penyeberangan dikenakan pembatasan kapasitas penumpang maksimal 75%,” ujarnya. 

Selain itu, Kemenhub  mewajibkan untuk  menjaga jarak serta harus melakukan sterilisasi dengan disinfektan di kendaraan umum maupun kapal penyeberangan setiap 24 jam dan setelah debarkasi khusus kapal penyeberangan. 

“Sementara itu bagi pengelola terminal penumpang dan pelabuhan penyeberangan ketentuan yang berlaku yakni diwajibkan untuk mempersiapkan dan menggunakan PeduliLindungi dan pengetatan prokes,” tambahnya.

Bagi pengguna kendaraan pribadi, untuk mengendalikan perjalanan orang nantinya dapat dilakukan pengaturan lalu lintas sesuai dengan diskresi Polri. 

“Hal ini dapat berlaku di jalan tol dan non tol dengan manajemen operasional lalu lintas seperti _contra flow, satu arah, maupun ganjil genap,” tutup Budi. (RAMA)

SHARE