ECONOMICS

Australia Promosi Kerja Sama Investasi dan Dagang ke Pebisnis Bali

Wahyu Dwi Anggoro 16/09/2024 18:50 WIB

Konsulat Jenderal Australia di Bali telah memperkenalkan Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040 kepada sektor bisnis.

Australia Promosi Kerja Sama Investasi dan Dagang ke Pebisnis Bali. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Konsulat Jenderal Australia di Bali telah memperkenalkan Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040 kepada sektor bisnis.

Konsul Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens, bersama Presiden Indonesia Australia Business Council (IABC) Regional Bali, Ida Bagus Rai Budarsa, menyelenggarakan acara jejaring di Bali minggu lalu untuk mempresentasikan strategi ini.

“Memperdalam perdagangan dan investasi dengan Asia Tenggara, termasuk dengan Indonesia, merupakan satu prioritas utama bagi Pemerintah Australia. Karena itu, saya senang menyambut rekan-rekan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta untuk memperkenalkan Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040 kepada kami,” kata Konsul Jenderal Stevens dalam keterangan persnya pada Senin (16/9/2024).

“Mereka bekerja sama dengan investor Australia dan bisnis serta pemerintah Indonesia untuk mengidentifikasi dan memfasilitasi peluang investasi, serta membantu kita mengembangkan dan mengintegrasikan perekonomian kita,” katanya.

Acara ini menampilkan sambutan dari Komisioner Senior Perdagangan dan Investasi Australia untuk Indonesia, Stephen Skulley, yang menguraikan strategi dan peran Tim Kesepakatan Investasi di Jakarta.

“Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung dan memanfaatkan beberapa peluang yang disediakan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Skulley.

Dengan menyatukan kemampuan komersial, keuangan, dan kebijakan Pemerintah Australia, Tim Kesepakatan Investasi akan menghubungkan proyek-proyek Indonesia dengan investor Australia. Tim ini akan memanfaatkan kegiatan Export Finance Australia di kawasan tersebut, termasuk Southeast Asia Investment Financing Facility senilai AUD 2 miliar, untuk mendukung dan mengkatalisasi investasi sektor swasta yang lebih besar. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE