Badai PHK Melanda, Begini Tips Kelola Pesangon Menurut Perencana Keuangan

dalam kondisi PHK, salah satu penunjang hidup hanya berasal dari dana PHK dari BPJS Ketenagakerjaan dan dana pesangon dari perusahaan sesuai dengan UUK 13/2003.

IDXChannel - Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali mengintai dunia kerja dan bisnis di Indonesia. Terbaru, badai PHK benar-benar terasa, terutama di sejumlah perusahaan startup nasional.

Mulai dari GoTo hingga ruangguru sebagaimana diketahui telah melakukan PHK sebagai upaya efisiensi perusahaan dalam rangka menghadapi tekanan ekonomi yang sedang terjadi. Bahkan dikutip dari berbagai sumber, badai PHK startup diprediksi masih akan berlangsung hingga dua tahun kedepan. 

Pakar Perencana Keuangan, Risza Bambang, menyatakan bahwa dalam kondisi PHK, salah satu penunjang hidup hanya berasal dari dana PHK dari BPJS Ketenagakerjaan dan dana pesangon dari perusahaan sesuai dengan UUK 13/2003. 

"Namun tentunya dana tersebut tidak bisa dijadikan sarana utama. Karenanya, para korban PHK harus melakukan berbagai efisiensi dan strategi untuk menghemat selagi mencari pekerjaan yang pas," ujar Risza, kepada MPI, Selasa 22/11/2022.

Menurut Risza, hal yang paling utama adalah menurunkan level gaya hidup. Jadi menurutnya, dalam kondisi PHK kita dituntut untuk memilah mana yang wajib dan mana yang tidak. 

Yang kedua adalah lunasi atau bayar sebagian pokok utang terutama utang konsumtif dengan aset liquid. Selanjutnya adalah restrukturisasi utang agar cicilan menurun. 

"Selain itu, juga bisa menjual aset yang tidak produktif untuk melunasi atau membayar sebagian utang pokok," tutur Risza.

Risza juga menambahkan bahwa kondisi PHK bisa dimanfaatkan untuk optimalisasi hobi atau keahlian dan skill khusus yang nantinya bisa disulap menjadi sumber pendapatan. 

Tidak hanya itu, Risza juga menyarankan untuk meminta bantuan keluarga atau teman untuk bantu bekerja dengan bekal pengalaman dan kepercayaan dengan kompensasi sesuai kemampuan teman ataupun keluarga. (TSA)

Viola Triamanda