Badan OIKN Rayu Perusahaan Raksasa Jepang Investasi di Ibu Kota Baru
adan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) terus berupaya menarik investor luar negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota baru.
IDXChannel - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) terus berupaya menarik investor luar negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota baru. Yang terbaru adalah perusahaan konglomerasi asal Jepang, Sojitz Corporation.
"Kemarin saya baru undang Sojitz dari Jepang, tapi itu mereka baru mau menghitung dulu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan OIKN, Basuki Hadimuljono saat ditemui di kantornya, Jumat (2/8/2024).
Basuki mengungkapkan, jika Sojitz merealisasikan investasinya, maka akan menjadi investasi asing pertama di IKN tanpa bantuan pemerintah lewat skema non-Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (non-KPBU). Sejauh ini, Badan OIKN menawarkan investor dengan skema KPBU.
"Makanya saya panggil Sojitz itu, itu yang potensial insyaallah tidak KPBU, karena KPBU kan ada dukungan APBN-nya," kata Basuki.
Terkait jenis investasi, Basuki enggan mengungkapkan peluang investasi yang ditawarkan di IKN kepada Sojitz. Perusahaan yang bermarkas di Tokyo itu bergerak di berbagai bidang mulai dari properti hingga manufaktur dengan anak perusahaan mencapai lebih dari 500 unit usaha.
Berdasarkan catatan IDX Channel, Sojitz sudah berbisnis di Indonesia sejak lama. Di Cikarang, Jawa Barat, Sojitz terlibat dalam pengembangan Kota Deltamas bersama dengan Sinar Mas Land lewat perusahaan patungan (joint-venture) oleh PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS). Selain itu, Sojitz juga terlibat dalam pembangunan MRT Jakarta.
Baru-baru ini, Sojitz Indonesia juga digandeng oleh BUMN PT Bina Karya (Persero) dalam perencanaan dan pengembangan smart housing di IKN. Pengembangan itu mencakup infrastruktur dasar hingga hunian yang mendukung kota cerdas di ibu kota baru.
Sojitz terdaftar di Bursa Efek Tokyo (Tokyo Stock Exchange). Nilai kapitalisasi pasar perusahaan trading house itu mencapai USD713 miliar atau Rp11.400 triliun.
(Rahmat Fiansyah)