ECONOMICS

Bahan Baku Baterai Naik, Harga Mobil Listrik Makin Mahal?

M Fadli Ramadan 25/09/2022 02:00 WIB

Lithium, bahan utama pembuatan baterai mengalami kenaikan. Ini bisa berdampak pada harga jual mobil listrik.

Bahan Baku Baterai Naik, Harga Mobil Listrik Makin Mahal? (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Lithium yang merupakan bahan utama pembuatan baterai mengalami kenaikan harga yang signifikan. Ini bisa berdampak pada harga jual mobil listrik yang diprediksi bakal lebih tinggi.

Dikutip dari Autoblog, Sabtu (24/9/2022), harga lithium karbonat mencapai rekor baru sebesar USD71.315 (Rp1,077 miliar) per ton di China, berdasarkan data dari Asian Metal Inc.

Harga tersebut naik lebih dari tiga kali lipat pada tahun lalu. Ini akan meningkatkan biaya produksi baterai yang digunakan dalam kendaraan listrik. Kenaikan ini disebabkan oleh permintaan yang besar dan gangguan di pusat produksi domestik.

Permintaan kendaraan listrik juga semakin meningkat di tengah transisi global dari kendaraan berbahan bakar fosil.

Asosiasi Mobil Penumpang China memperkirakan, penjualan EV mencapai rekor 6 juta secara global tahun ini. Jumlah itu dua kali lipat dari total penjualan pada 2021.

Sementara itu, pemadaman listrik sepanjang Agustus selama dua pekan di provinsi Sichuan, rumah bagi lebih dari seperlima produksi lithium di China, menghambat pasokan.

“Produksi dan penjualan EV tetap stabil dalam beberapa bulan terakhir. Ini dapat menyebabkan kekurangan daya baru dan menghantam produksi lithium,” ujar Rystad Energy, sebuah perusahaan riset dikutip dari Autoblog.

Mencegah masalah terus berlanjut, perusahaan-perusahaan besar diminta untuk membantu menstabilkan harga. Produsen tidak boleh berkolusi dalam penetapan harga dan tidak memasang harga yang sangat tinggi.

Pemerintah China juga akan mengambil langkah-langkah untuk mendorong eksplorasi, menstabilkan impor dan mempromosikan daur ulang.

Perusahaan Soc. Quimica & Minera de Chile SA, produsen lithium nomor dua di dunia, memperkirakan pasar yang sangat ketat di tahun-tahun mendatang.

SQM melihat harga sedikit lebih tinggi dibandingkan tiga bulan sebelumnya dan mengharapkan harga tetap pada level yang sama pada kuartal keempat.

Produsen baterai besar di China, Ganfeng Lithium Co., mengatakan kepada pelanggan pekan lalu, bahwa harga untuk pesanan baru akan dinilai kembali di tengah kenaikan substansial dalam biaya sel daya.

Perusahaan ini memasok baterai lithium polimer kecil untuk produk smart wearable dan baterai headset Bluetooth untuk beberapa perusahaan, termasuk Xiaomi Corp.

Amerika Serikat juga masih bergantung pada China untuk sebagai pemasok meniral sebagai bahan pembuatan baterai. Untuk menghemat biaya produksi, AS membuka pintu kepada perusahaan China yang ingin membangun pabrik baterai.

(FAY)

SHARE