Bahas Konflik Rusia-Ukraina, Hungaria: Kita Sudah Masuk Fase Perang Dingin 2.0
Selama ini kerja sama antara Timur dan Barat, yang mempertemukan kepentingan Eropa dan Asia (Eurasia), telah berjalan dengan baik.
IDXChannel - Sedikitnya 2.700 pemimpin dari 130 negara hadir dan turut berpartisipasi dalam World Economic Forum (WEF) 2023, yang kembali digelar di Davos, pekan ini.
Dalam gelaran tersebut, para kepala negara bersama deretan pakar ekonomi serta sejumlah pengusaha global berkumpul untuk membicarakan berbagai isu internasional, mulai dari ancaman resesi, krisis iklim hingga kondisi geopolitik imbas perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung berakhir.
Alih-alih menuju poin perdamaian, perkembangan konflik Rusia-Ukraina justru tidak lagi hanya mempertentangkan dua negara saja, melainkan mendorong dua kekuatan besar dunia, yaitu negara-negara Blok Barat dan Blok Timur, menjadi saling berkonfrontasi.
"Memburuknya kerja sama (Blok) Timur dan Barat adalah berita terburuk bagi Eropa Tengah, termasuk juga wilayah kami, karena negara-negara ini tepat berada di tengah-tengah dalam konfrontasi kedua blok," ujar Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, Péter Szijjártó, dalam sesi diskui yang mengangkat tema De-Globalization or Re-Globalization? di Davos, Selasa (17/1/2023).
Padahal sebelum perang meletus, menurut Szijjártó, selama ini kerja sama antara Timur dan Barat, yang mempertemukan kepentingan Eropa dan Asia (Eurasia), telah berjalan dengan baik, dan bahkan menunjukkan peluang yang cerah dalam hal pengembangan ekonomi kedua pihak.
"Semua terlihat baik dan sangat potensial hingga awal tahun lalu. Sampai kemudian perang terjadi, dan seluruh (potensi) itu jadi terlihat seperti impian yang semakin jauh," keluh Szijjártó
Dengan situasi yang semakin memburuk, Szijjártó pun tak ragu menyatakan bahwa tanpa disadari saat ini dunia secara bertahap telah masuk dalam kondisi awal Perang Dingin 2.0.
Tak hanya itu, Szijjártó juga menuding negara-negara besar selama ini tidak benar-benar memanfaatkan isu globalisasi untuk semangat perdamaian bagi semua.
"Mungkin tak banyak yang berani menyatakan, namun tak diragukan lagi, bagi kami dunia telah memasuki fase awal dari Perang Dingin 2.0. Kami yang berada di tengah-tengah blok menjadi pihak pecundang, sedangkan negara-negara besar justru sibuk dengan narasinya masing-masing, dan memperalat (isu) globalisasi untuk kepentingan mereka sendiri," tegas Szijjártó. (TSA)