sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jor-joran Promosi di WEF 2023, Seberapa Menarik Investasi di RI?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
18/01/2023 14:53 WIB
Indonesia perlu bekerja lebih keras dalam mempromosikan investasi dan memberikan insentif yang lebih menarik untuk para investor.
Jor-joran Promosi di WEF 2023, Seberapa Menarik Investasi di RI? (Foto: MNC Media)
Jor-joran Promosi di WEF 2023, Seberapa Menarik Investasi di RI? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia melakukan promosi jor-joran melalui Paviliun Indonesia dalam gelaran World Economic Froum (WEF) 2023 di Davos, Swiss. Dalam pembukaan Selasa (17/1/2023), pemerintah meresmikan Paviliun Indonesia di WEF 2023.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, Paviliun Indonesia di WEF Davos mengangkat tema Hilirisasi yang Berorientasi pada Green Energy dan Green Industry, Kolaborasi, dan IKN. 

Menteri Bahlil juga menyerukan agar para investor tak khawatir datang ke Indonesia.

“Silakan datang ke Indonesia, bapak ibu investor dengan membawa teknologi dan modal, pemerintah punya tugas mengurus perizinan dan insentif,” katanya dalam pidato pembukaan, Selasa (17/01).

Seberapa Menarik Investasi di RI?

Mengutip Trading Economics, penanaman modal asing (PMA)  atau foreign direct investment (FDI) ke Indonesia yang tidak termasuk investasi di sektor perbankan dan minyak dan gas (migas) melonjak 63,6 % secara year on year (YoY) pada tahun ini.

Jumlah ini merupakan rekor tertinggi baru di mana nilai investasi mencapai Rp168,9 triliun atau setara USD 10,83 miliar pada kuartal ketiga 2022 lalu.

Ini juga merupakan kenaikan terbesar dalam dekade terakhir, meningkat dari kenaikan 39,7 % pada periode sebelumnya di tengah upaya pemerintah untuk melonggarkan aturan bisnis dan perizinan karena situasi Covid-19 semakin membaik.

Singapura merupakan negara dengan nilai investasi terbesar, diikuti oleh China, Hong Kong, Jepang, dan Malaysia. Adapun sektor yang terkerek karena adanya FDI ini di antaranya industri logam dasar, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi.

Secara total, Indonesia mencatat investasi asing dan dalam negeri sebesar Rp307,8 triliun selama kuartal ketiga, naik 42,1% dari tahun sebelumnya, didorong oleh kenaikan investasi di sektor manufaktur, transportasi dan pertambangan.

Saat ini, yang sangat menjadi magnet utama investasi di RI adalah potensi nikel yang cukup besar. Indonesia masuk dalam jajaran enam negara teratas dengan cadangan nikel mencapai 79% dari cadangan global.

Menurut ASEAN Investment Report 2022, kekayaan sumber daya ini telah menyebabkan peningkatan kegiatan PMA ekstraktif di Indonesia dan meningkatnya perhatian investor ke Filipina.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement