ECONOMICS

Bahlil Apresiasi Investasi Rp111 Triliun Proyek UCC Tangguh, Bukti Industri Migas RI Menjanjikan

Nia Deviyana 25/11/2024 23:30 WIB

Bahlil menyampaikan bahwa keputusan investasi tersebut dilakukan setelah melalui evaluasi pihak BP bersama Pemerintah melalui SKK Migas. 

Bahlil Apresiasi Investasi Rp111 Triliun Proyek UCC Tangguh, Bukti Industri Migas RI Menjanjikan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi keputusan investasi akhir atas proyek Tangguh Ubadari, Carbon Capture Utilization & Storage/CCUS, dan Compression (UCC) sekitar USD7 miliar atau setara Rp111,3 triliun. 

Bahlil menyampaikan bahwa keputusan investasi tersebut dilakukan setelah melalui evaluasi pihak BP bersama Pemerintah melalui SKK Migas. 

"Kami mengapresiasi keputusan investasi BP dan mitra, pada proyek Tangguh UCC. Keputusan investasi akhir atas proyek UCC ini merupakan bukti bahwa industri migas di Indonesia masih menjanjikan dan dapat menarik investasi dari luar negeri. Investasi sekitar USD7 miliar ini sangat besar, dan turut mendukung produksi migas nasional, juga yang terpenting meningkatkan nilai tambah bagi Daerah. Peningkatan pendapatan daerah, multiplier effect yang positif bagi Daerah," ujar Bahlil di Jakarta, Senin (25/11/2024).

Melalui proyek UCC Tangguh ini, Pemerintah akan lebih fokus kepada peningkatan produksi migas, mendukung visi misi Presiden Prabowo dalam mencapai ketahanan dan kedaulatan energi.

"Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, untuk meningkatkan produksi dan lifting migas. Dengan adanya proyek BP Tangguh, Pemerintah akan lebih fokus mengupayakan peningkatan produksi migas," kata Bahlil.

Cadangan gas dari Proyek UCC diketahui sekitar 3 triliun kaki kubik (TCF) dan direncanakan onstream pada 2028. Proyek UCC ini mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan perolehan gas (EGR) melalui penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan Karbon (CCUS) di lapangan Vorwata, serta pemasangan kompresor di darat, memperluas dan memanfaatkan infrastruktur yang telah ada di fasilitas Tangguh LNG di Papua Barat, Indonesia.

Proyek CCUS ini merupakan proyek CCUS skala besar yang paling terdepan dan berpotensi menjadi CCS Hub pertama di Indonesia, dengan potensi kapasitas penyimpanan CO2 sekitar 1,8 Gigaton dan pada fasa awal akan menginjeksikan sekitar 15 juta ton CO2 dari emisi fasilitas operasi Tangguh LNG.

Proyek Tangguh LNG turut mendukung kapabilitas tenaga kerja operasional nasional. Bahkan 70 persen di antaranya merupakan tenaga kerja asal Papua, dan ditargetkan meningkat menjadi 85 persen pada 2029.

(NIA DEVIYANA)

SHARE