Bahlil Sebut Konglomerat Indonesia Siap Tanam Modal ke Pembangunan IKN
Sejumlah konglomerat di Indonesia siap berkontribusi dan mendanai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
IDXChannel - Sejumlah konglomerat di Indonesia siap berkontribusi dan mendanai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal ini dikatakan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Menurutnya, bahkan saat ini sudah ada konsorsium yang terdiri dari para pengusaha Indonesia yang siap menanamkan modalnya di IKN.
Konsorsium ini diketuai oleh bos perusahaan Agung Sedayu Group. Sedangkan anggotanya Salim Group yang merupakan induk dari Indofood, dan Group Sinar Mas.
"Yang sudah masuk itu pak Aguan (Agung Sedayu), Pak Anthony Salim (Indofood), kemudian Pak Franky Widjaja (Sinar Mas). Mereka sudah punya konsorsium," kata Bahlil di Ice BSD, Kamis (31/8/2023).
Bahlil menjelaskan para konglomerat tersebut siap melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada bulan September mendatang. Masing masing dari mereka akan menggarap fasilitas kota, mulai dari rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan dan hiburan.
"Bisa dong bisa (peletakan batu pertama bulan September), dikit lagi kok (proses di Otorita IKN) selesai," sambungnya
Lebih lanjut Bahlil menjelaskan pada pembangunan IKN tahap awal ini memang diprioritaskan untuk para pelaku usaha di dalam Negeri terlebih dahulu. Sebab saat ini masalah lokasi lahan juga belum sepenuhnya bisa dilakukan pembangunan.
Sehingga ketersediaan lahan terbatas, karena pembangunan juga masih fokus dilakukan pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
"Diharapkan para investor dalam negeri juga bisa nantinya mendapatkan kawasan-kawasan yang premium paling dekat dengan pusat kota nantinya," kata dia.
Setelah itu baru Investor dari luar negeri diharapkan mulai masuk untuk mendanai IKN. Mengingat ke depannya pembangunan IKN sendiri juga bakal mengandalkan pendanaan dari luar negeri. Bahkan kantong Pemerintah dari APBN hanya berkontribusi 20% untuk pembangunan infrastruktur dasar, sedangkan sisanya dicari lewat investasi.
"Tahap pertama kita prioritaskan dalam negeri dulu, khususnya untuk membangun hotel, taman-taman, gedung-gedung, sekolah, rumah sakit, Mall, dan sebagian fasilitas-fasilitas umum," kata Bahlil.
Disamping itu, Badan Otorita IKN mencatat hingga saat ini setidaknya terdapat 256 lebih perusahaan menyatakan surat minat investasi ke IKN. Dari total LOI tersebut ada delapan perusahaan yang siap untuk melakukan pembangunan.
Kedelapan perusahaan yang siap melakukan groundbreaking antara lain, Pakuwon Group, RS. Hermina, Jakarta International School, Ciputra Gorup, PT PP (Persero), Jambuwuluk Hotels & Resort, Vassanta Innopark, hingga Agung Sedayu Group, yang belum lama ditunjuk untuk memimpin konsorsium PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) investasi di IKN. (NIY)