ECONOMICS

Bahlil Sebut Orang Indonesia Mustahil Punya Smelter, Hilirisasi Mineral Dikuasai Asing

Iqbal Dwi Purnama 14/12/2022 21:24 WIB

Bahlil Lahadalia mengatakan pengusaha Indonesia tidak akan bisa mempunyai smelter, dan masih mengandalkan investor asing.

Bahlil Sebut Orang Indonesia Mustahil Punya Smelter, Hilirisasi Mineral Dikuasai Asing. (Foto: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pengusaha Indonesia tidak akan bisa mempunyai smelter. Tak ayal, hilirisasi mineral di Tanah Air selalu mengandalkan investor asing.

Salah satu penyebabnya yaitu kurangnya dukungan perbankan bagi pengusaha Indonesia. "Kalau sistem perbankan kita tidak memberikan kelonggaran kepada pengusaha-pengusaha nasional, khususnya yang pribumi, bagaimana bisa (mempunyai smelter)," ujar Bahlil di kompleks parlemen, Rabu (14/12/2022).

Bahlil menilai saat ini perbankan di Indonesia kurang mendukung untuk pengusaha nasional membangun smelter sendiri. Hal tersebut, menurut Bahlil, dapat dilihat dari ekuitas perbankan yang diberikan hanya berkisar 30-40%.

Menurutnya, angka tersebut cukup memberatkan para pribumi untuk membangun smelter. Padahal angka yang ideal menurut dia seharusnya berada di 10-20%.

"Untuk membangun satu line, itu butuh investasi USD200-250 juta, perbankan kita, tidak membiayai smelter, andaikan mereka membiayai equity-nya itu 30-40%, dari mana anak-anak (Indonesia) punya smelter," sambung Bahlil.

Sedangkan ekuitas yang diberikan oleh perbankan asing hanya sekitar 10% dengan bunga yang juga kecil. Hal itulah yang menyebabkan kenapa hilirisasi di Indonesia mayoritas diambil asing.

"Terus kita ribut, kenapa asing semua yang ambil bahan baku kita, Bos, mereka yang melakukan investasi , kita punya diuit tapi kita bikin stand by loan (SBL) untuk kredit konsumsi, bukan produktif," tegas Bahlil di hadapan anggota dewan.

"Ini masalah besar, saya sudah ngomong berkali-kali, selama ini tidak kita ubah, sampai ayam tumbuh gigi, kita tidak akan punya smelter di republik ini," pungkasnya.

(FRI)

SHARE