Bakal Jadi Kawasan Wisata Hijau, Begini Saran Sandiaga Atasi Konflik di Rempang
upaya mengurai konflik di kawasan tersebut harusnya bisa dilakukan dengan mengedepankan dialog dan sikap empati antar pihak berkepentingan.
IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, turut sumbang saran guna mengurai konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Sebelumnya, konflik tersebut telah memantik bentrokan antara warga sekitar dengan aparat gabungan, yang terjadi beberapa hari lalu.
Menurut Sandiaga, upaya mengurai konflik di kawasan tersebut harusnya bisa dilakukan dengan mengedepankan dialog dan sikap empati antar pihak berkepentingan.
"Rupanya kita harus lebih berdialog dan mengajak semua pihak agar menyejukkan suasana. Bagi Saya, ini adalah masalah bagaimana masyarakat mengerti bahwa ini adalah masa depan ekonomi," ujar Sandiaga, di sela kehadirannya di Internasional Smart City Conference 2023, di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Jika upaya penjelasan tersebut dapat dilakukan dengan lebih baik melalui dialog, Sandiaga meyakini bahwa masyarakat pasti akan mendukung terkait program yang telah disiapkan pemerintah bagi kawasan tersebut
Pasalnya, menurut Sandiaga, Pulau Rempang memang tengah disiapkan untuk dikembangkan menjadi kawasan industri hijau, ekonomi hijau serta pariwisata hijau.
"Jika bisa dijelaskan dengan baik, Saya yakin mereka (masyarakat setempat) pasti mendukung," tutur Sandiaga.
Karenanya, Sandiaga meminta agar upaya untuk menjalin dialog dengan masyarakat agar lebih diperkuat dan dijalankan secara lebih intensif.
Salah satu yang perlu disampaikan adalah keberadaan proyek yang bakal dibangun di Rempang tidak akan membawa dampak buruk, dan malah justru memberi manfaat terhadap perekonomian masyarakat setempat.
"Harus diberi penjelasan bahwa ekonomi mereka tetap terjaga. Mata pencaharian mereka justru akan meningkat. Itu semua harus diyakinkan ke masyarakat setempat, terutama soal pendidikannya, kesehatannya, dan kesejahteraannya," ungkap Sandiaga.
Sebagaimana diketahui, bentrokan baru saja terjadi di Rempang, yang dipicu oleh penolakan masyarakat adat Pulau Rempang atas pembangunan kawasan industri di lahan pulau seluas 17 ribu hektare.
Proyek yang dilabeli dengan proyek strategis nasional untuk membangun kawasan industri, perdagangan, dan wisata itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2023 sebagai Rempang Eco City.
Bentrokan terjadi saat tim gabungan berusaha menerobos masyarakat yang berjaga di Jembatan IV Barelang Pulau Rempang karena menolak dilakukannya pengukuran dan pemasangan batok di wilayah tersebut. (TSA)