ECONOMICS

Bakalan Sepi, 2,73 Kendaraan akan Tinggalkan Ibu Kota saat Nataru

Iqbal Dwi Purnama 15/12/2022 19:17 WIB

Jumlah tersebut meningkat 2,6% jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar 2,6 juta kendaraan.

Bakalan Sepi, 2,73 Kendaraan akan Tinggalkan Ibu Kota saat Nataru (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Jasa Marga memperkirakan sebanyak  2,73 juta kendaraan akan meninggalkan Jakarta pada musim liburan Nataru. Jumlah tersebut meningkat 2,6% jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar 2,6 juta kendaraan.

Operation and maintenance management Group Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita menjelaskan, paling banyak kendaraan bergerak ke arah Timur/transjawa, ke arah Barat/Merak sebesar 30,6%, dan ke arah selatan/Ciawi sebesar 22,4%.

"Kami memprediksi puncak arus mudik akan terjadi untuk libur Natal di hari Jumat, 23 Desember. Lalu, mudik untuk keluar Jakarta di Tahun Baru masih sama di hari Jumat, namun tanggalnya 30 Desember," ujar Atika dalam konferensi persnya, Kamis (15/12/2022).

Menghadapi lonjakan kendaraan pada arus mudik pada musim Nataru tersebut, Jasa Marga telah mempersiapkan untuk melakukan rekayasa lalu lintas pada beberapa titik yang berpotensi terjadi penumpukan kendaraan.

Adapun yang menjadi perhatian khusus yaitu ruas Jakarta - Cikampek KM 48 sampai KM 66, KM 70 sampai KM 72. Sedangkan untuk ruas Cikampek Palimanan di KM 72 sampai KM 188.

Sedangkan indikator untuk melakukan rekayasa lalin salah satunya adalah kecepatan kendaraan di dalam tol kurang dari 40 Km/jam. Selain itu Volume per Capacity (VCR) kurang dari 0,8.

Atika menambahkan pada beberapa ruas memang diperlukan rekayasa lalulintas untuk menambah kapasitas lajur, menambah kecepatan rata-rata kendaraan, serta mengurangi panjang antrian kendaraan.

"Usulan kami (ke kepolisian) diperlukan adanya suatu rekayasa lalu lintas khususnya untuk lokasi-lokasi yang menjadi titik kepadatan, seperti Japek, Cikampek Utama, lalu ruas Cipali, dan beberapa rest area," pungkasnya.

Atika menambahkan usulan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan adalah contra flow. Hal tersebut menurutnya cukup untuk membantu memecahkan kepadatan lalu lintas pada satu titik.

"Rekayasa lalu lintas mungkin hanya sebatas Contra flow, tetapi balik lagi, ini adalah diskresi kepolisian, kami juga menunggu arahan lebih lanjut," pungkasnya.

(DES)

SHARE