ECONOMICS

Bandara Changi Singapura Bangun Mega Terminal di 2025, Hubungkan 200 Kota

Nia Deviyana 08/09/2024 12:53 WIB

Pembangunan mega terminal atau Terminal 5 (T5) Bandara Changi akan dimulai pada paruh pertama 2025.

Bandara Changi Singapura Bangun Mega Terminal di 2025, Hubungkan 200 Kota. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Pembangunan mega terminal atau Terminal 5 (T5) Bandara Changi akan dimulai pada paruh pertama 2025. Demikian diungkapkan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.

Singapura ditargetkan dapat terhubung melalui udara ke lebih dari 200 kota, meningkat dari hampir 150 kota pada saat ini, saat terminal besar tersebut beroperasi pada pertengahan 2030-an.

Berbicara dalam jamuan makan malam yang menandai ulang tahun ke-40 Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) pada 6 September, Wong mengatakan Singapura harus mempertajam keunggulan kompetitifnya di tengah persaingan yang semakin ketat di sektor transportasi udara.

Wong mengatakan negara di Kawasan ASEAN dan sekitarnya tengah melakukan investasi signifikan untuk memperluas dan meningkatkan infrastruktur bandara guna mendorong lebih banyak lalu lintas.

"Beberapa telah mengumumkan rencana untuk membangun bandara besar yang dapat menangani lebih dari 100 juta penumpang per tahun. Jadi, mereka tengah mempersempit kesenjangan dengan Singapura," kata Wong dilansir dari Straits Times, Minggu (8/9/2024).

Banyak maskapai penerbangan juga tengah memperluas armada dan jaringan mereka dengan cepat, termasuk untuk melayani rute yang lebih langsung. 

"Penerbangan yang seharusnya melewati Changi mungkin tidak lagi diperlukan," kata dia.

PM Wong mengatakan bandara-bandara Singapura sudah terhubung dengan baik, dengan hampir 150 jaringan kota saat ini, tetapi tujuannya adalah untuk mengembangkannya lebih jauh. 

"Ini akan mendatangkan lebih banyak penumpang ke Republik ini dan menciptakan permintaan untuk industri penerbangan yang lebih luas di sini," kata dia.

T5 akan mampu menangani hingga 50 juta penumpang per tahun di atas kapasitas Bandara Changi saat ini yang mencapai 90 juta. 

Ini akan memungkinkan konektivitas yang lebih besar, mengubah pengalaman penumpang, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Dia juga mengatakan Pemerintah juga bekerja sama dengan mitra internasional untuk lebih meliberalisasi perjanjian layanan udara Singapura, sehingga maskapai penerbangan dapat melakukan lebih banyak penerbangan antara negara-kota itu dan negara-negara lain.

Pada 2024 ini, Singapura menandatangani perjanjian layanan udara baru dengan Ukraina, dan meningkatkan perjanjian yang sudah ada dengan Filipina dan Arab Saudi.

(NIA DEVIYANA)

SHARE