Bandingkan Ekonomi dengan Negara Lain, Sri Mulyani Sebut RI Patut Bersyukur
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebut bahwa ekonomi Indonesia berjalan ke arah yang positif.
IDXChannel - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebut bahwa ekonomi Indonesia berjalan ke arah yang positif. Capaian ini merupakan suatu hal yang patut disyukuri.
"Kita patut bersyukur di tengah berbagai guncangan yang kita hadapi. Ketahanan ekonomi Indonesia terjaga," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna ke-17 masa persidangan V tahun sidang 2023-2024.
Indonesia selama 5 tahun sebelum Covid-19, kata Sri Mulyani, telah menjadi salah satu dari sedikit negara G20 yang mampu tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan global. Pertumbuhan RI berjalan bersama dengan China dan India.
"Pertumbuhan ekonomi nasional 2015-2019 mencapai 5%, jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya sebesar 3,4%. Dan juga lebih tinggi dibandingkan ekonomi anggota G20 yang tumbuh 4,9%," paparnya.
Selain itu, Menkeu menyebut kebijakan fiskal yang responsif di masa pandemi berhasil menahan kontraksi ekonomi Indonesia hanya sebesar 2,1%. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan negara tetangga yang kontraksinya mencapai 9,5% di Filipina, 6,2% di Thailand, dan 5,5% di Malaysia.
Sri Mulyani mengungkap, setahun kemudian ekonomi Indonesia juga kembali tumbuh positif. Pengembalian stabilitas ekonomi pada pasca pandemi merupakan yang tercepat dibandingkan negara ASEAN yang sampai beberapa tahun belum berhasil kembali ke level premium.
"Dalam 2 tahun terakhir, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tetap kuat selalu di atas 5% di tengah perlambatan ekonomi global yang sangat nyata," kata Sri Mulyani.
Kolaborasi kebijakan fiskal moneter berhasil mengendalikan inflasi di level moderat serta terus menjaga momentum ekonomi merupakan salah satu hal yang sangat baik pada 2022.
Kala itu, Indonesia tercatat memiliki inflasi 6% di tengah inflasi global yang sangat tinggi seperti di Amerika Serikat mencapai 9%, Eropa mendekati 11%, Inggris di 11,1%, bahkan Turki mengalami inflasi yang sangat tinggi di atas 70%.
"Saat ini inflasi Indonesia di kisaran 3%, relatif rendah dan sehat bagi negara yang sedang berkembang," pungkasnya.
(NIA)