ECONOMICS

Bangun Jembatan Kuning di Sulteng, Kementerian PUPR Terima Kucuran Rp325 M dari Jepang

Iqbal Dwi Purnama 21/07/2022 09:12 WIB

Program rekonstruksi Jembatan Palu IV diinisiasi sebagai upaya untuk memulihkan aksesibilitas dan mobilitas Kota Palu.

Bangun Jembatan Kuning di Sulteng, Kementerian PUPR Terima Kucuran Rp325 M dari Jepang (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Kementerian Pekejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai pembangunan Jembatan Kuning di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Padahal jembatan tersebut sudah rusak akibat gempa dan tsunami pada 28 September 2018 silam. Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, program rekonstruksi Jembatan Palu IV diinisiasi sebagai upaya untuk memulihkan aksesibilitas dan mobilitas Kota Palu.

"Dengan dibangunnya kembali jembatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi dan pembangunan wilayah Kota Palu," ujar Herry dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/7/2022).

Program rekonstruksi Jembatan Palu IV mendapatkan bantuan dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA) yakni berupa dana hibah senilai 2,5 miliar Yen atau sekitar Rp325 miliar. Konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor Jepang Tokyu Construction dengan menggandeng PT Waskita Karya.

"Penandatanganan hibah tersebut sudah dilaksanakan pada 21 Juni 2019 lalu antara Dirjen Bina Marga dan JICA. Kegiatan rekonstruksi semula direncanakan dimulai pembangunannya pada tahun 2020," sambungnya.

Namun Herry menjelaskan akibat adanya Pandemi dan penyelesaian pembebasan lahan membutuhkan waktu yang lebih lama, pelaksanaan rekonstruksi Jembatan Palu IV baru dimulai Juli 2022 dan direncanakan selesai pada Juni 2024.

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, Jembatan Palu IV yang baru akan terkoneksi dengan jalan elevated yang merupakan bagian dari sistem mitigasi bencana tsunami, sehingga diharapkan akan terwujud kawasan Silebeta yang tangguh bencana. 

"Pondasi dan ketinggian Jembatan Palu IV didesain dengan mempertimbangkan nilai seismik gempa dan tsunami berdasarkan peta risiko gempa dengan bentang total 250 meter," sambungnya.

Arie menambahkan Desain Jembatan Palu IV telah mendapatkan persetujuan rekomendasi dari Menteri PUPR pada 5 Maret 2020, setelah mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) pada 3 Maret 2020.

(SAN)

SHARE