Banjir Bandang Melanda Sumatera, InJourney Airports Sebut Tiga Bandara Beroperasi Normal
InJourney Airport pastikan bandara di Aceh, Sumut, Sumbar tetap beroperasi normal meskipun wilayah tersebut tengah dilanda banjir bandang dan longsor.
IDXChannel - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menyampaikan duka mendalam atas bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di sebagian wilayah Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara.
InJourney Airports juga menyampaikan tiga bandara yakni Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, Bandara Minangkabau Padang di Sumatra Barat, dan Bandara Kualanamu Deli Serdang di Sumatra Utara tetap beroperasi normal melayani penerbangan dan perjalanan udara masyarakat.
"Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pihak untuk siap mendukung serta melayani berbagai penerbangan termasuk terkait pemulihan pascabencana," ujar PGS. Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Arie Ahsanurrohim dalam keterangan resmi, Kamis (27/11/2025).
Bagi calon penumpang pesawat yang memiliki jadwal keberangkatan penerbangan melalui ketiga bandara tersebut diimbau untuk sudah tiba di bandara 2-3 jam sebelum keberangkatan.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan empat wilayah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, yang meliputi Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, dilanda bencana akibat cuaca ekstrem secara bertubi-tubi pada Senin (24/11/2025) dan Selasa (25/11/2025).
Selain korban jiwa, peristiwa ini juga mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Hasil laporan sementara yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Rabu (26/11/2025), pukul 07.00 WIB, dari Kabupaten Sibolga, cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan deras dalam durasi lebih dari dua hari telah memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.
Wilayah yang terdampak banjir ini meliputi Kelurahan Angin Nauli di Kecamatan Sibolga Utara, Kelurahan Aek Muara Pinang dan Aek Habil di Kecamatan Sibolga Selatan, Kelurahan Pasar Belakang dan Pasar Baru di Kecamatan Sibolga Kota.
Sementara untuk tanah longsor, wilayah terdampak meliputi Kelurahan Angin Nauli, Simare-mare, Sibolga Hilir, Hutabarangan, Huta Tonga dan Sibual-buali di Kecamatan Sibolga Utara. Berikutnya Kelurahan Parombunan dan Aek Mani di Kecamatan Sibolga Selatan, Kelurahan Pancuran Bambu, Pancuran Dewa dan Pancuran Kerambil di Kecamatan Sibolga Sambas. Selanjutnya Kelurahan Pasar Belakang, Pasar Baru dan Pancuran Gerobak di Kecamatan Sibolga Kota.
Dari wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, bencana banjir dan tanah longsor telah menyebabkan delapan warga meninggal dunia, 58 luka-luka dan 2.851 warga terpaksa harus mengungsi.
Hasil kaji cepat sementara, dua bencana ini telah berdampak di 11 kecamatan yang meliputi Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tanah Timbangan dan Angkola Muaratais.
Sementara itu, sebanyak 50 unit rumah terdampak dan dua jembatan terputus akibat banjir serta tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Utara. BPBD dan tim gabungan melakukan pendataan dan merekomendasikan jalur alternatif Pangaribuan-Silantom sebagai akses jalan sementara.
Beralih ke wilayah Tapanuli Tengah, sebanyak 1.902 unit rumah terdampak banjir di 9 kecamatan, antara lain Kecamatan Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam dan Pinangsori.
(Febrina Ratna Iskana)