ECONOMICS

Bank Dunia Tambah Pinjaman Lunak untuk Negara yang Dilanda Krisis Utang

Wahyu Dwi Anggoro 13/04/2023 07:18 WIB

Bank Dunia merencanakan lebih banyak pinjaman lunak dan hibah kepada negara-negara yang menghadapi krisis utang.

Bank Dunia Tambah Pinjaman Lunak untuk Negara yang Dilanda Krisis Utang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Bank Dunia  merencanakan lebih banyak pinjaman lunak dan hibah kepada negara-negara yang menghadapi krisis utang. Langkah ini diharapkan dapat mendukung upaya restrukturisasi utang miliaran dolar negara-negara miskin.

Kebijakan tersebut akan dijalankan oleh Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA), cabang Bank Dunia yang fokus pada bantuan keuangan untuk negara-negara miskin.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (13/4/2023), rencana tersebut diumumkan dalam pertemuan antara negara-negara kreditur dan debitur yang dikenal dengan nama Global Sovereign Debt Roundtable. Pertemuan itu dipimpin oleh Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Presiden G20 yang kini dipegang India.

“Pembebasan utang implisit melalui peningkatan konsesi dan hibah kepada negara-negara yang menghadapi risiko kesulitan utang yang  tinggi disambut baik,” kata peserta pertemuan dalam sebuah pernyataan bersama.

China — kreditur bilateral terbesar untuk negara-negara miskin —  lebih memilih penjadwalan ulang pembayaran daripada pemangkasan utang. China juga ingin lembaga keuangan internasional ikut menanggung kerugian.

Amerika Serikat (AS)—pemegang saham terbesar di Bank Dunia—menentang permintaan China. AS menyatakan langkah tersebut akan melemahkan Bank Dunia dan lembaga serupa.

Hingga kini, negosiasi terkait upaya penangangan krisis utang di dunia berkembang masih terus berlangsung. China dilaporkan mulai bersedia untuk memperlunak tuntutannya. (WHY)

SHARE