Bank Mandiri (BMRI) Bangun Sistem Pengolahan Beras Terpadu di Bali
Kali ini program KWP dilanjutkan di Kabupaten Jembrana, Bali. Tepatnya di Subak Penyaringan Tibu Beleng, Kecamatan Mendoyo.
IDXChannel - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) kembali meluncurkan Program Kewirausahaan Petani (KWP) di tahun 2023. Hal ini sebagai wujud konsistensi mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia.
Sebelumnya, program ini telah dijalankan di Pamarican, Kabupaten Ciamis dan Kaliputih, Kabupaten Kebumen.
Melanjutkan keberhasilan tersebut, kali ini program KWP dilanjutkan di Kabupaten Jembrana, Bali. Tepatnya di Subak Penyaringan Tibu Beleng, Kecamatan Mendoyo.
SVP Government Project Bank Mandiri Hendrianto Setiawan menjelaskan, Jembrana merupakan Kabupaten penyangga akses logistik dan transportasi darat dari Pulau Jawa, sehingga sesuai dengan Program KWP.
“Pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi juga 60% panjang jalannya ada di kabupaten ini. Bank Mandiri hadir di sini dengan semangat optimis untuk mengajak para petani lokal agar bisa lebih sejahtera,” ujar Hendrianto dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Dalam kesempatan ini, Bank Mandiri juga melakukan groundbreaking pembangunan Sistem Sistem Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) atau Integrated Rice Center sendiri merupakan tahapan dalam Program Mewirausahakan Petani untuk mendukung petani setelah masa Pra-Tanam dan Tanam, yaitu khususnya pada masa Panen dan Pasca Panen.
SPBT yang akan dibangun memiliki kapasitas produksi beras sebesar tiga ton per jam dan dikelola oleh kelembagaan berbentuk Perseroan Terbatas. Tidak hanya mengolah gabah petani saja, SPBT ini nantinya juga mampu menyerap beras medium dari usaha pengolahan beras tradisional setempat.
Alhasil, SPBT akan dapat berproduksi sepanjang musim serta tidak mematikan usaha pengolahan padi setempat. Dalam pembangunannya, SPBT ini juga akan dilengkapi dengan timbangan digital, gudang penyimpanan, perkantoran, dan tempat pembinaan.
VP CSR Center Department Bank Mandiri Diwangkoro A Ratam menambahkan, program ini turut menjadi komitmen perseroan dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang berkontribusi kepada ekonomi masyarakat.
“Bank Mandiri punya fokus terhadap program-program TJSL yang mendorong pertumbuhan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Inilah yang disebut Creating Shared Value, membuat program CSR yang bisa memberikan nilai bagi semua pihak, bukan hanya kepada penerima program, tetapi juga bagi pemilik program,” urai Diwangkoro.
Lebih lanjut, program KWP diharapkan dapat mengoptimalkan bisnis para petani, khususnya di Jembrana, Bali. Nantinya, para petani dapat langsung menjual hasil panen ke SPBT diperkirakan selesai dibangun pada kuartal III-2023.
“Program ini hadir bukan untuk menciptakan persaingan di industri pengolahan beras, justru sebaliknya, semangat yang ditawarkan adalah sinergi dan kolaborasi dengan banyak pihak. Bahkan kedepannya, Bank Mandiri akan membangun kerjasama dengan para pengusaha penggilingan beras di Jembrana dan sekitarnya untuk meningkatkan kualitas produk beras yang ada,” jelas Hendrianto.
Segendang sepenarian, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, pembangunan SBPT ini sangat bermanfaat bagi petani di Provinsi Bali, khususnya petani padi di Jembrana.
Adapun hal ini dapat membantu menstabilkan harga berat serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi beras di wilayah Bali, sekaligus secara jangka menengah mampu meningkatkan kesejahteraan petani Jembrana.
"Kami berterima kasih terhadap Bank Mandiri yang sangat memperhatikan sektor pertanian, khususnya di wilayah kami," ungkapnya.
(YNA)