ECONOMICS

Bank of Japan Rombak Susunan Pengurus, Mau Naikkan Suku Bunga?

Yulistyo Pratomo 25/07/2022 10:35 WIB

Bank sentral Jepang atau The Bank of Japan (BoJ) mendadak melakukan perombakan terhadap susunan pengurusnya.

Bank of Jepang Rombak Susunan Pengurus, Mau Naikkan Suku Bunga? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank sentral Jepang atau The Bank of Japan (BoJ) mendadak melakukan perombakan terhadap susunan pengurusnya. Banyak pihak menduga ini merupakan langkah untuk mengakhiri suku bunga rendah dengan mencopot salah satu direktur mereka.

Tak hanya itu, sang gubernur BoJ Haruhiko Kuroda juga membawa sosok baru untuk masuk ke dalam jajaran pengurus, dengan demikian langkah dia untuk membuat kebijakan moneter yang lebih agresif tidak akan menuai tentangan dari internalnya sendiri.

Mantan ekonom swasta Hajime Takata, dan pendatang baru lainnya Naoki Tamura bergabung dari sektor bank komersial, dan mereka akan memperkenalkan diri dalam sebuah konferensi pers perdana bersama pada pukul 5 sore aktu setempat,m demikian dikutip dari Reuters pada Senin (25/7/2022).

Mereka menggantikan Goushi Kataoka, mantan ekonom yang merupakan pendukung vokal pelonggaran moneter yang agresif, dan mantan bankir komersial Hitoshi Suzuki, yang masa jabatan lima tahunnya berakhir pada 23 Juli.

Perombakan tersebut mendahului perubahan dalam kepemimpinan BOJ ketika masa jabatan lima tahun kedua Kuroda berakhir pada April tahun depan. Masa jabatan kedua wakilnya juga akan berakhir pada bulan Maret.

Takata, seorang ahli pasar obligasi, dianggap oleh pasar lebih terbuka untuk memutar kembali program stimulus Kuroda yang berkepanjangan dan besar-besaran, serta meraih banyak pujian karena menghidupkan kembali pertumbuhan tetapi dikritik karena menyebabkan distorsi pasar.

Dia pernah menulis dalam catatan penelitian bahwa BOJ dapat berada di bawah tekanan untuk mempertimbangkan keluar dari kebijakan ultra-longgarnya jika Bank Sentral Eropa (ECB) mengikuti jejak Federal Reserve AS dalam menarik stimulus moneter.

Pandangan itu kontras dengan pendahulunya Kataoka, yang secara konsisten mengusulkan peningkatan stimulus dengan memperkuat komitmen BOJ untuk suku bunga yang sangat rendah.

ECB pekan lalu menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 11 tahun, bergabung dengan gelombang pengetatan kebijakan moneter bank sentral untuk memerangi lonjakan inflasi.

Itu membuat BOJ di antara beberapa bank sentral yang tersisa tetap membuka keran uangnya. Kuroda pekan lalu menegaskan kembali tekadnya untuk mempertahankan suku bunga sangat rendah, setelah keputusan BOJ yang diperkirakan secara luas untuk mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar. (TYO)

SHARE