ECONOMICS

Bank Sentral China Kritik Kebijakan Ekonomi Xi Jinping, Desak Lebih Banyak Stimulus

Wahyu Dwi Anggoro 02/08/2024 12:07 WIB

Seorang pejabat Bank Sentral China (PBOC) menyampaikan kritik terhadap kebijakan ekonomi pemerintah, peristiwa langka di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Bank Sentral China Kritik Kebijakan Ekonomi Xi Jinping, Desak Lebih Banyak Stimulus. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Seorang pejabat Bank Sentral China (PBOC) menyampaikan kritik terhadap kebijakan ekonomi pemerintah, peristiwa langka di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (2/8/2024), Huang Yiping, seorang ekonom terkemuka dan anggota Komite Kebijakan Moneter PBOC, menyebut kebijakan ekonomi saat ini terlalu konservatif dan mendesak pemerintahan pimpinan Presiden Xi Jinping untuk meningkatkan stimulus fiskal dan mendorong inflasi.

"Konsep kebijakan berfokus pada investasi dan mengabaikan konsumsi harus diubah," kata Huang dalam sebuah artikel.

Ia mengatakan pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan konsumsi, seperti mengizinkan pekerja migran untuk menetap di kota-kota, serta memberikan bantuan uang secara langsung kepada masyarakat.

"Perekonomian telah memasuki babak baru, dan total permintaan, termasuk konsumsi, ekspor, dan bahkan investasi, tidak lagi sekuat sebelumnya," kata Huang. 

"Ini sebenarnya menimbulkan tantangan baru bagi kebijakan ekonomi makro," katanya.

Perekonomian China tertatih-tatih sejak pandemi. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) melambat menjadi 4,7 persen pada kuartal kedua setelah mencapai 5,3 persen di triwulan sebelumnya.

Beijing menargetkan pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar lima persen pada 2024, serupa dengan setahun sebelumnya dan jauh di bawah rata-rata dua dekade ke belakang.

“Ekonomi sekarang mudah didinginkan tetapi sulit dipanaskan, dan jika benar-benar jatuh ke dalam perangkap inflasi rendah, konsekuensinya akan serius,” kata Huang, yang juga Dekan Sekolah Pembangunan Nasional di Universitas Peking. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE