ECONOMICS

Banyak Investor Ragukan Nasib Proyek IKN Pasca Pilpres 2024

Iqbal Dwi Purnama 30/07/2022 02:19 WIB

tidak sedikit dari para investor tersebut yang meragukan kelanjutan nasib mega proyek itu pasca nantinya terjadi pergantian Presiden pada Pilpres 2024 mendatang

Banyak Investor Ragukan Nasib Proyek IKN Pasca Pilpres 2024 (foto: MNC Media)

IDXChannel - Banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri diklaim sudah mulai melirik dan menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi pada proyek pembangunan Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Namun sayangnya, tidak sedikit dari para investor tersebut yang meragukan kelanjutan nasib mega proyek itu pasca nantinya terjadi pergantian Presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Para investor tersebut khawatir bergantinya tampuk kepemimpinan juga bakal berpengaruh pada concern pemerintah terhadap proyek IKN.

"Banyak yang menanyakan tentang 2024. Bagaiman kelanjutan (proyek IKN) pasca 2024. Investor banyak menanyakan itu," ujar Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), Bambang Susantono, dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (29/7/2022).

Guna menjawab keraguan tersebut, Bambang mencoba meyakinkan bahwa proyek IKN bukan hanya sekadar memindahkan pusat pemerintahan saja, namun juga sekaligus membangun ekosistem kehidupan di dalamnya.

"Kami jawab bahwa kita ini membangun kota. Bukan hanya membangun pusat pemerintahan. Kota itu adalah kota yang utuh, lifeable, layak huni, dan akan ada fasilitas yang akan memanjakan warganya," tutur Bambang.

Bambang optimis proyek IKN Nusantara tidak bakal mangkrak, terutamanya pada pembanguan tahap awal ini. Hal tersebut lantaran dari segi lahan sudah cukup tersedia, dan dari segi dana pun APBN sudah menganggarkannya, setidaknya hingga 2024 mendatang.

"Kalau kita membangun real estate, lahan itu kan harus dibebaskan. Nah (proyek IKN) ini lahannya sudah ada, apalagi KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan)," ungkap Bambang.

Lebih lanjut, Bambang juga menjelaskan bahwa pada pembangunan tahap awal yang dilakukan juga hanya seluas 900 hektare, atau lebih luas sekitar 2,42 km persegi dari kecamatan Menteng, Jakarta Pusat yang memiliki luas 6,58km persegi.

"Hanya saja kan yang akan kita bangun mungkin sampai 2024 baru sekitar 900 hektare. Tapi lengkap sebagai fitur sebuah kota yang layak huni, Itu sudah on the go, atau sudah dimulai (pembangunan)," pungkas Bambang. (TSA)

SHARE