ECONOMICS

Barata Indonesia Pasok Komponen Turbin PLTU Rp187 Miliar

Lukman Hakim 09/06/2021 07:12 WIB

PT Barata Indonesia (Persero) berhasil mengantongi kontrak baru pekerjaan komponen turbin untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10.

Barata Indonesia Pasok Komponen Turbin PLTU Rp187 Miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Barata Indonesia (Persero) berhasil mengantongi kontrak baru pekerjaan komponen turbin untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10 di Cilegon senilai Rp187 miliar.

Dalam proyek strategis nasional ini, BUMN tersebut akan memasok komponen utama turbin uap berkapasitas total 2x1000 MW (megawatt).

Direktur Operasi Barata Indonesia, Bobby Sumardiat Atmosudirjo, mengatakan, berhasil mengambil peran di sejumlah proyek strategis dan memasok berbagai komponen kelistrikan. Baik dalam negeri hingga mancanegara.

"Kami turut bangga dapat terus mengambil peran dalam proyek strategis nasional dengan memasok komponen utama turbin yang kualitasnya sudah diakui hingga lima benua,” tutur Bobby, Selasa (8/6/2021).

Dirinya menyebutkan, proyek ini merupakan pembuktian terhadap komitmen perseroan dalam menyediakan solusi terintegrasi bagi industri energi yang berdaya saing. Untuk proyek PLTU Jawa 9 dan 10, Barata Indonesia akan memasok komponen utama turbin uap yaitu 4 unit Low Pressure Outer Casing dan 2x4 modul Condenser.

Tidak hanya itu saja, pabrik komponen turbin Barata Indonesia yang berlokasi di Cilegon juga terlibat dalam proyek Refinery Development Master Project (RDMP) Balikpapan milik Pertamina.

“Dalam proyek ini, Barata Indonesia memasok 6 pressure vessel dan 5 unit condenser turbin uap,” imbuh Bobby.

Dia menambahkan, pabrik komponen turbin Barata Indonesia juga telah mengantongi kontrak ekspor ke sejumlah pembangkit listrik. Di antaranya SK Hynix Cheongju dan Icheon (Korea Selatan), Zhoushan GT 10-30 (China), BQPS III Unit 20 (Pakistan), Unique Meghnaghat (Bangladesh) dan lain-lain.

“Kami terus berkomitmen untuk menghasilkan produk berdaya saing, harga kompetitif, delivery tepat waktu dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi,” tandasnya. (TYO)

SHARE